Jakarta, (Antara) - Komite Olimpiade Indonesia menyambut kedatangan Ketua Asosiasi Olimpiade Inggris Lord Sebastian Coe untuk membahas persiapan yang dilakukan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games XVIII/2018.
"Kami akan banyak bekerja sama dalam tiga tahun menuju Asian Games. Sebagai NOC President, kami juga bekerja untuk perkembangan dan kesejahteraan sosial atlet dan kami harus lihat bagaimana London melakukan itu semua," kata Ketua Umum KOI Rita Subowo saat "Meet and Greet" bersama Chairman of British Olympic Association Road to Asian Games 2018 di Kantor KOI Senayan, Rabu.
Rita mengatakan Inggris menorehkan prestasi sebagai tuan rumah Olimpiade 2012 sehingga membuat Indonesia patut belajar dari rekam jejak yang ditorehkan Inggris.
Dilihat dari keuntungan yang didapatkan, Inggris dinilai sukses menggelar Olimpiade 2012 sehingga mereka pun membagi beberapa pengalaman kepada Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Kami sudah mendiskusikannya dan membicarakan tantangan yang mungkin dihadapi. Olimpiade juga menjadi kesempatan besar untuk menggandeng generasi muda dalam dunia olahraga," kata Sebastian Coe yang mengumpulkan empat medali emas Olimpiade di kelas pelari jarak menengah 1500 meter.
Coe mengakui Inggris meraup keuntungan 9,9 miliar Poundsterling sejak menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralympic Games pada 2012.
Namun lebih jauh dari itu, menurutnya hasil yang memuaskan adalah menggelar kompetisi yang bisa menginspirasi kaum muda untuk menggeluti bidang olahraga usai Olimpiade digelar.
"Hasil yang memuaskan memang tidak hanya dari profit, tetapi juga mengajak generasi muda menggeluti olahraga karena itulah tantangan tersulit yang dihadapi," kata Coe menambahkan.
Asian Games 2018 diselenggarakan di empat kota, yakni Jakarta, Palembang, Bandung dan Banten yang dipilih menjadi kota tambahan.
Dari empat kota tersebut, kemungkinan besar Jakarta akan menjadi lokasi pembukaan dan penutupan kejuaraan empat tahunan ini. (*/jno)