Jakarta, (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal membangkitkan komoditas udang windu sebagai bentuk mewujudkan kemandirian pangan sebagaimana yang diinginkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kita harus bangkitkan kembali udang windu sebagai salah satu perwujudan kemandirian pangan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Slamet Soebjakto mengingatkan bahwa udang windu yang merupakan bagian dari perikanan budi daya merupakan udang asli dari Indonesia.
Selain itu, ujar dia, potensi budi daya udang windu saat ini juga terletak di berbagai daerah seperti di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Budi daya udang windu juga kita dorong dengan menyediakan benih bermutu dan induk unggul udang windu seperti yang telah dihasilkan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara," katanya.
Produksi total udang nasional pada tahun 2014 mencapai 592.219 ton (data sementara), dengan komoditas udang vaname sebesar 70 persen, udang windu 21 persen dan udang jenis lainnya 9 persen.
Sedangkan target produksi udang pada tahun 2015, berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh KKP, adalah sebesar 755.506 ton.
Pemerintah juga telah menargetkan produksi perikanan budi daya pada 2019 mencapai sekitar 31 juta ton atau meningkat hingga lebih dari 100 persen dari hasil produksi perikanan budi daya yang ada saat ini.
"Kami menargetkan produksi perikanan budi daya lima tahun ke depan sebesar 31,32 juta ton, yang terdiri atas 22,17 juta ton rumput laut dan 9,15 juta ton ikan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo usai Rakor Perikanan Budidaya di Kantor Kemenko Kemaritiman di Jakarta, Kamis (29/1).
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan program kerja Menteri Susi Pudjiastuti masih belum fokus di bidang perikanan budidaya tetapi lebih fokus untuk mengurusi bidang perikanan tangkap.
"(Program kerja) lebih banyak mengupas perikanan tangkap," kata Herman Khaeron dalam rapat kerja Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (26/1).
Menurut Herman Khaeron, program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk budidaya perikanan masih belum terihat secara spesifik.
Politisi Partai Demokrat itu mencontohkan, dalam budi daya udang masih belum terlihat kejelasan mengenai pengembangannya.
"Apakah spesifik mengembangkan udang vaname atau kembali ke udang windu," katanya. (*/sun)