Padang, (ANTARA) - Saipul Ahyar (31) tersenyum bangga menyambut pagi di Nagari Muara Tais, Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Diliputi rasa haru, bersama warga lainnya, Kepala Jorong Rumbai Nagari Muara Tais, Kecamatan Rao itu sibuk melakukan persiapan menyambut kedatangan rombongan Gubernur Sumatera Barat dalam rangka kunjungan kerja, Selasa (14/6). Sebanyak 6217 penduduk dari sembilan jorong di nagari itu tidak membayangkan orang nomor satu di Sumbar akan menempuh jalan tanah berbatu sepanjang 30 kilometer untuk sampai kedaerahnya. "Tak pernah terbayang, bahkan bermimpi orang nomor satu di Sumbar akan menginjakan kaki didaerah kami," kata Saipul. Ia masih setengah tidak percaya, ketika seminggu sebelumnya, Rabu (3/6), Camat Rao, Azwar memberi tahu Gubernur Irwan Prayitno akan berkunjung ke jorong itu. "Sajak angok ditampuah iduang alun ado Gubernur yang datang kasiko," katanya yang dalam bahasa Indonesia “Sejak kami dilahirkan belum pernah ada Gubernur yang datang ke daerah ini”. Nagari Muara Tais terletak di wilayah paling timur Sumbar, berbatasan langsung dengan Dusun Tiga Batas Desa Cipangkanan Kecamatan Rokan Kabupaten Rokan Hulu Riau berjarak 250 kilometer dari Padang. Perjalanan menuju Nagari Muara Tais dari Ibukota Kabupaten Lubuk Sikaping ditempuh dengan jalur darat memakan waktu sekitar tiga jam. Kondisi jalan yang laik tempuh dari Lubuk Sikaping yang merupakan Ibukota Kabupaten Pasaman hanya berkisar 50 kilometer, dilanjutkan jalan tanah berbatu sepanjang 30 kilometer dengan medan berbukit-bukit dan cukup terjal. Jika cuaca buruk kondisi jalan tanah layaknya kubangan lumpur yang sangat sulit dilewati kendaraan. Sebaliknya jika cuaca panas, debu akan mengepul sepanjang jalan memenuhi rongga hidung pengendara yang lewat. Bila malam hari penerangan sangat gulita karena belum terjamah jaringan listrik dari PLN. Ini membuat warga setempat terpaksa menggunakan mesin diesel guna memenuhi listrik untuk penerangan. Sejak pagi terlihat masyarakat sibuk melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Gubernur yang dipusatkan di Pasar Jorong Rumbai. Lebih ektsrim lagi Walinagari Muara Tais Dalmi Yasri mengatakan , sepengetahuannya sejak Indonesia merdeka, daerah itu belum pernah dikunjungi pejabat setingkat Gubernur."Kedatangan Gubernur merupakan sejarah baru dan membawa harapan bagi kami," katanya penuh harap. Tepat pukul 13.00 WIB, sebuah mobil patroli polisi diiringi toyota fortuner hitam nomor polisi BA 1 memasuki jorong Rumbai. Jelas saja mobil tersebut merupakan kendaraan paling bagus yang pernah dilihat masyarakat berada di daerah itu. Gubernur Irwan Prayitno yang berada diatasnya tersenyum turun. Bersama Bupati Pasaman Benny Utama rombongan disambut dengan tarian Pasambahan khas minang dibawakan oleh delapan penari cilik. Sekitar 500 orang masyarakat telah tumpah ruah berbaris menunggu untuk melihat langsung Gubernur mereka yang selama ini hanya dilihat melalui koran dan layar televisi. “Ternyata dia Gubernur kita, parasnya masih muda, ucap Basri salah seorang masyarakat setempat dalam bahasa Minangkabau. "Yang mana (gubernur)? tanya Yeni (35) kepada temannya yang bergerombol, sambil melihat ke arah rombongan yang baru turun mobil. Ia mencoba menebak diantara tiga orang berdiri sejajar disambut penari cilik tersebut. Yeni mengaku hanya pernah melihat gambar Gubernur melalui baliho pada pilkada Gubernur tahun lalu.Tidak disangka ia saat itu berhadapan langsung dengan orang nomor satu di Sumbar sembari mengendong satu anaknya berusia delapan bulan. Rombongan Gubernur berangsur diarahkan untuk duduk dibawah tenda pada kursi yang telah disediakan. Masyarakat semakin ramai berkerubung untuk menyaksikan langsung wajah Gubernurnya. Irwan Prayitno yang merupakan politisi PKS tersebut pun tidak henti tersenyum sambil melambaikan tangan. Perlahan acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qura'n dilanjutkan dengan sambutan Kepala Jorong Muara Tais Saipul Ahyar. Tidak main-main, ia telah menyiapkan pidato sambutan sejak dua hari lalu mengingat ini momen paling bersejarah baginya serta masyarakat. Bagi dia berbicara didepan Gubernur disaksikan orang ramai bukan perkara mudah dan sulit. Apalagi dalam susunan acara yang telah diatur hanya ia yang akan menyampaikan sambutan, kemudian dilanjutkan langsung Bupati dan berikutnya arahan dari Gubernur. Tentu kesempatan ini tidak boleh dilewatkan dengan sia-sia, harus mantap dan langsung pada persoalan yang dirasakan selama ini untuk disampaikan. Pak Gubernur, kami tidak pernah membayangkan mobil BA 1 yang bapak kendarai akan parkir di tanah ini, katanya membuka sambutan sembari diikuti tepuk tangan hadirin. "Tentu bapak merasakan bagaimana perjalanan kesini melalui jalan tanah berbatu sepanjang 30 kilometer. Kami sangat berharap agar pemerintah bisa memperbaiki jalan tersebut dengan mengaspalnya," sambungnya mantap. Ia menerangkan jalan tersebut merupakan jalan poros Kabupaten Pasaman menuju Provinsi Riau melewati Kabupaten Rokan Hulu. Jika jalur itu rampung diperbaiki akan meningkatkan ekonomi masyarakat karena biasanya jika hendak menuju Kota Dumai Provinsi Riau masyarakat harus memutar menuju Payakumbuh dengan jarak tempuh 610 kilometer. Sebaliknya jika melewati jalan tersebut hanya 335 kilometer berart irit sejauh 275 kilometer. Kemudian, masyarakat sangat mengharapkan didaerah itu segera dibangun sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA). "Anak-anak kami yang hendak melanjutkan ke SMA harus sekolah ke Rao sejauh 40 kilometer dan terpaksa harus kos disana," lanjutnya. Tak lupa, Saipul menyampaikan daerahnya hingga hari ini belum dialiri listrik. Masyarakat terpaksa menggunakan mesin diesel ."Untuk penerangan dan menonton TV kami harus mengeluarkan biaya Rp150 ribu setiap bulan untuk bahan bakar," kata dia. Menutup sambutan ia meminta Gubernur untuk membujuk operator seluler agar mendirikan tower didaerah itu agar masyarakat bisa berkomunikasi menggunakan telepon seluler. Warga telah membeli telepon seluler namun tak bisa digunakan karena sinyal belum menghampiri daerah itu.

Harus Bersyukur

Menanggapi hal itu Gubernur Irwan Prayitno mengajak masyarakat Muara Tais untuk bersyukur terkait kondisi yang mereka alami. Masih banyak daerah lain di Sumbar yang terisolir kondisinya lebih parah. "Bahkan ada daerah di Sumbar yang secara akses dekat dari jalan lintas namun kondisinya masih tertinggal," kata Irwan. Masyarakat Muara Tais harus bersyukur karena secara ekonomi masih lebih baik karena memiliki mata pencaharian berkebun karet dengan mengambil getahnya untuk dijual, kata Irwan. Muara Tais memang dikenal sebagai penghasil karet terbesar di Pasaman dimana jika harga jual sedang tinggi mencapai Rp18 ribu-Rp21ribu per Kilogram. Getah karet yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dibanding daerah lain. Menanggapi persoalan jalan melalui APBD Sumbar telah dialokasikan dana untuk menyelesaikan pembangunan jalan di Muara Tais hingga ke perbatasan dengan Rokan Hulu Riau. Ditargetkan pada tahun 2012 jalan tersebut rampung guna akan memicu akses ekonomi. Ia juga berjanji akan menghubungi Gubernur Riau agar jalan dari Rokan Hulu menuju perbatasan Sumbar juga diperbaki sehingga jalan dari dua jalur tersebut bisa lancar. Kemudian , terkait dengan belum adanya akses telepon seluler pada September 2010 Pemrov Sumbar telah menyurati Kabupaten/Kota untuk meminta data daerah yang belum diakses layanan seluler menindaklanjuti permintaan Kementerian Kominfo. "Namun hingga saat ini belum semua daerah yang mengirimkan data tersebut," lanjut dia. Untuk pemasangan jaringan listrik saat ini tengah diupayakan berbagai upaya agar Muara Tais bisa terang benderang menerima pasokan listrik dari PLN. Bupati Pasaman Benny Utama mengakui Nagari Muara Tais masih terisolir dari segi infrastruktur khususnya akses jalan, dan komunikasi dan penerangan. "Namun warga masih beruntung karena secara ekonomi mereka hidup dari menakik getah karet yang harga jualnya mencapai Rp21 ribu/kilogram," katanya. Walaupun Muara Tais merupakan penghasil karet terbesar di Pasaman. Namun masyarakat masih menerapkan cara tradisional dalam mengelola tanaman karetnya. Selama ini mereka tahu berkebun karet secara turun menurun dengan cara lama. Pemkab Pasaman akan membuat program pengembangan perkebunan karet masyarakat guna memberikan penyuluhan dengan cara moderen. Selain itu pada tahun ini menganggarkan Rp1 miliar untuk membantu pelaksanaan Manunggal oleh TNI guna mempercepat akses pembangunan dengan melakukan perbaikan jalan. Direncanakan pada tahun 2012 akan dialokasikan anggaran untuk perbaikan jalan dalam jorong didalam nagari. "Untuk pembangunan SMA Pemkab Pasaman juga telah mengalokasikan dana untuk membangunnya dan minimal pada tahun 2011 ini sudah mulai dibangun," kata dia. Tiga jam berada di daerah itu, Gubernur beserta rombongan bergerak menuju Padang meninggalkan harapan masyarakat Muara Tais untuk disentuh pembangunan agar bisa sejajar dengan daerah lainnya. Setidaknya mereka telah menyampaikan apa yang telah mereka alam selama puluhan tahun dan mendambakan pemerintah memberikan sentuhan pembangunan. ***


Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024