DEPOK– Social Entrepreneur Academy (SEA) Dompet Dhuafa mengadakan Gelar Karya Wirausaha Sosial 2013 di hall lantai ground Depok Town Square (Detos), Depok. Acara yang berlangsung Jumat-Ahad, (22-22/12) ini bertujuan mengapresiasi para pelaku wirausaha sosial, menularkan semangat berkegiatan sosial kepada masyarakat, serta menunjukkan eksistensi usaha sosial kepada masyarakat.
Gelaran tersebut berisi pameran produk hasil kewirausahaan sosial, peluncuran buku Young Social Entrepreneur Indonesia, talkshow “Muda, Kaya, dan Bermanfaat menuju Indonesia Berdayaâ€, penampilan hiburan, serta doorprize untuk pengunjung stand.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan lebih dalam apa dan bagaimana kewirausahaan sosial itu pada masyarakat luas,†ujar Dini Khorinnisa Arifin, SEA Dompet Dhuafa.
Lebih lanjut Dini menuturkan, hal tersebut mengingat Indonesia sebagai negara berkembang yang masih memiliki ribuan masalah. “Kita tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Siapapun bisa bergerak memberi kontribusi bagi lingkungannya,†imbuhnya.
Melalui kewirausahaan sosial, kontribusi tersebut dinilai dapat diwujudkan. Sebab, mengawinkan bisnis dan sosial dinilai salah satu formulasi yang bisa menyelesaikan permasalahan sosial yang ada.
Hadirnya gelaran ini juga tak lepas dari tren wirausaha sosial di Indonesia, terutama kalangan pemuda. Paradigma sukses mulai bergeser dari sekedar kaya menjadi kaya bersama.
Sebanyak 20 wirausaha sosial akan berpartisipasi sebagai pengisi stand. Bidang usaha sosial yang dapat mengikuti acara ini tidak terbatas, dapat berupa makanan, kerajinan tangan, jasa, maupun bidang-bidang kreatif lain yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
Pada talkshow “Muda, Kaya, dan Bermanfaat menuju Indonesia Berdayaâ€, Jumat, (20/12) menghadirkan dua orang narasumber, Silverius Oscar Unggul (Pendiri Komunitas Telapak) dan Teuku Wisnu. Secara umum, talkshow berisi tentang apa peran pemuda dalam membangun Indonesia, mengapa pemuda penting dalam menjadikan Indonesia lebih baik, dan dengan cara apa pemuda dapat menjadikan Indonesia negara yang lebih baik.
Dalam talkshow tersebut, Teuku Wisnu menyoroti peran pemuda dalam pembangunan. Peran pemuda amat penting menjadikan Indonesia lebih baik.
“Mengapa pemuda? Karena semangat pemuda adalah semangat yang begitu berkobar-kobar. Maka dari itu, pemuda dikatakan sebagai ujung tombak membangun bangsa,†ungkapnya.
Pada gelaran tersebut juga akan dilaksanakan peluncuran buku hasil tulisan para pelaku wirausaha sosial muda Indonesia (usia di bawah 30 tahun) yang telah memberdayakan kalangan masyarakat marginal dalam bisnisnya. Buku tersebut diberi judul Young Social Entrepreneur Indonesia (YSEI).
Acara peluncuran buku yang digelar Sabtu, (21/12) ini akan menghadirkan pembicara di antaranya M. Sarudi (salah satu penulis di buku YSEI, founder Enigami), Alia Noor Anoviar (Salah satu penulis buku YSEI, founder Dreamdelion), serta Nadya Saib (reviewer buku YSEI, founder Wangsa Jelita). (uyang/gie)