Morowali, (Antara) - Menteri Perindustrian Saleh Husin menghadiri jamuan makan malam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
"Mohon maaf Bapak, Ibu pakaian saya begini karena memang saya tidak membawa persediaan baju hanya untuk besok, saya senang bisa merayakan HUT Morowali bersama masyarakat di sini," kata Menteri Saleh membuka sambutannya di kediaman Bupati Morowali, Morowali, Jumat malam.
Dalam kesempatan itu, Menteri Saleh terlihat santai mengenakan sweater hijau dan celana panjang hitam.
Dalam kesempatan itu, Menteri mengucapkan selamat atas HUT Kabupaten Morowali dan berharap Morowali bisa menjadi daerah yang maju seiring dengan diresmikannya pembangunan Kawasan Industri Morowali Tsingshan.
"Selamat untuk Kabupaten Morowali, semoga ke depan menjadi lebih maju dari kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulawesi Tengah," kata Menteri.
Menteri optimis dengan dibangunnya kawasan idustri tersebut maka akan semakin memajukan daerah Morowali.
"Ini adalah investasi yang sangat besar dan kami yakin dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan wajah Morowali akan berubah total karena pembangunan kawasan industri ini akan menjadi pembicaraan dunia karena nanti dibangun pabrik-pabrik stainless steel yang pasti jadi kebutuhan dunia," katanya.
Dengan demikian, kata Menteri Saleh, Bupati Morowali harus bekerja keras mendukung industri tersebut agar mendatangkan pajak pendapatan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Morowali Anwar Hafidz menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan Menteri menghadiri jamuan.
"Menterinya Pak Jokowi memang beda, begitu saya bilang 'Pak masyarakat sudah menunggu', Beliau langsung bilang 'sebentar saya tukar baju' meskipun kami tahu Pak Menteri luar biasa lelah. Ini merupakan kado terbaik bagi Morowali," kata Bupati Morowali Anwar Hafidz di kediamannya, Morowali, Jumat malam.
Bupati pun memaparkan di daerahnya memiliki potensi industri kecil dan menengah. Menteri pun diajak meninjau pameran beberapa produksi IKM setempat.
Mentei menyarankan Bupati melakukan diskusi dengan Ditjen IKM Kemenperin untuk melihat potensi yang dapat dikembangkan. (*/jno)