Berlin, (Antara/Reuters) - Lebih dari dua tahun setelah berbagai karya seni jarahan Nazi dari para Yahudi ditemukan, pejabat Jerman dan museum Swiss diperkirakan akan mengumumkan bahwa lukisan-lukisan tersebut akan dikirim ke Swiss, Senin. Museum seni Bern menemukan lukisan itu di bawah kepemilikan Cornelius Gurlitt, seorang penyendiri yang menyimpan 1.280 karya seni tersembunyi selama beberapa dekade hingga ditemukan oleh inspektor pajak yang berkunjung ke apartemennya di Munich pada 2012. Gurlitt meninggal pada Mei 2014 pada usia ke-81. Karya-karya Modernisme dan Renaissance, termasuk karya Chagall dan Picasso, dikumpulkan oleh ayahnya Hildebrand, seorang pedagang karya seni yang dihukum karena menjual apa yang disebut Hitler sebagai seni "kualitas rendah". Kongres Yahudi se-Dunia telah memperingatkan museum tentang risiko "hujan" tuntutan hukum bila menerima karya seni tersebut. Menurut laporan media, museum dapat meminimalisasi risiko hukum dengan meninggalkan sebagian karya di Jerman hingga asal muasal karya tersebut telah diketahui. Menteri Kebudayaan Jerman Monika Gruetters dan pimpinan Yayasan Museum Christoph Schaeublin akan menggelar konferensi pers di Berlin, Senin, untuk menjelaskan keputusan mereka. Sebelum wafat, Gurlitt setuju bila pihak yang berwenang meneliti karya-karya koleksinya yang mencurigakan untuk mengetahui apakah ada di antaranya yang merupakan hasil curian atau jarahan. Menerima karya seni yang penuh sengketa merupakan hal sensitif di Swiss. Pada akhir tahun 1990-an, bank sentral Swiss telah membeli emas dalam jumlah besar dari Jerman saat Perang Dunia Kedua namun diketahui bahwa bank tersebut tidak pernah mengembalikan uangnya ke deposit Yahudi. Bank Swiss akhirnya membayar kompensasi sebesar 1,2 miliar dolar AS pada 1998 setelah serangkaian gugatan hukum dan laporan media di AS yang membuat hubungan Swiss-AS menegang. Baru-baru ini, sepupu Gurlitt menantang surat wasiatnya dengan cara mengajukan permohonan sertifikat warisan di pengadilan Munich yang menangani harta tersebut. Namun masih belum jelas apakah langkah tersebut akan mempengaruhi keputusan museum. (*/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024