Jakarta, (Antara) - Aliansi Mahasiswa Republik Indonesia menyatakan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengalihkan subsidi bahan bakar minyak untuk pembangunan infrastruktur.
"Karena subsidi BBM tidak tepat sasaran dan hanya dikuasai orang-orang mampu dan kaya," kata Ketua AMRI Sofyan Hadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sofyan menyebutkan pilihan pengalihan subsidi BBM kepada pembangunan infrastruktur adalah pilihan masa depan. Menurut dia hal itu merupakan sebuah lompatan besar menuju Indonesia Hebat sebagai bangsa dan negara yang maju.
"Kami percaya sejak dari kampanye dan rekam jejaknya, Jokowi adalah orang jujur yang bisa kita percayai. Maka dalam pilihan ini pun, pemerintah Jokowi tetap memperhartikan nasib rakyat kecil melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera sebagai konpensasi rakyat di masa-masa sulit," ujarnya.
Dia menegaskan saat ini kita harus segera menyelesaikan permasalahan BBM sehingga kebijakan pemerintah Jokowi-JK mengalihkan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur adalah pilihan tepat.
Karena menurut Sofyan anggaran subsidi sebesar Rp200 triliun lebih untuk BBM terlalu banyak dinikmati orang-orang kaya, padahal bisa digunakan untuk pembangunan sektor lain.
"Anggaran sebesar Rp200 triliun lebih untuk subsidi BBM tersebut kita mampu membangun jalan untuk transportasi perdagangan, membuat irigasi untuk para petani, dan mengembangkan potensi kemaritiman kita untuk para nelayan agar lebih sejahtera," katanya.
Selain itu menurut dia, AMRI akan mengawal pemerintahan Jokowi-JK agar segera merealisasikan pembangunan infrastruktur dan pemerataan keadilan di seluruh daerah di Indonesia agar negara segera keluar dari permasalahan energi atau BBM yang selama ini tidak terselesaikan pemerintahan sebelumnya.
Sofya juga mengatakan, AMRI akan mengawasi segala bentuk kebijakan kompensasi rakyat kecil di masa sulit baik Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera supaya terdistribusi secara baik dan adil.
"Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi berbagai pernyataan dari pengamat, politisi atau pun tukang adu domba yang memperkeruh stabilitas dan keamanan," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat harus ingat dan yakin sosok serta rekam jejak Presiden Jokowi adalah orang jujur dan tidak ada pemerintah manapun yang ingin bangsanya susah.
AMRI terdiri dari Mahasiswa UIN Jakarta, UNJ, PTIQ Jakarta, Universitas Ath-Thohiriyah Jakarta, IIQ Jakarta, Institut Nusantara, STIE SEBI, STI Filsafat, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Univiversitas Pamulang, dan STAI NU. (*/sun)