Jakarta, (Antara) - Sebanyak 15 titik rawan bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta telah dipasang alarm berfungsi peringatan dini berbasis radio yang disiarkan melalui pengeras suara di beberapa permukiman penduduk bantaran kali.
"Alat ini berfungsi sebagai broadcasting warning system (BWS) yang memberikan informasi akan terjadi bencana banjir beberapa jam ke depan. Peralatan ini dibantu oleh Japan Radio System," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Musyawardana, di Jakarta Minggu.
BWS tersebut kata Bambang dipasang di Kali Angke (Kelurahan Rawa Buaya sebanyak tiga titik), Kali Pasangrahan (Kelurahan Sukabumi tiga titik), Kali Krukut (Kelurahan Petogokan 3 titik), dan Kali Ciliwung (Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu masing-masing tiga titik.
"Peralatannya seperti tiang hampir rampung dipasang. Setelah itu dipasang pengeras suara dan tinggal diuji coba penggunaannya. Mudah-mudahan alat ini bermanfaat untuk mengurangi risiko bencana banjir," ujarnya.
Bambang menjelaskan cara kerja peralatan ini, pada saat hujan deras akan ada informasi dari pusat pengendalian dan operasi (pusdalops) BPBD mengenai ketinggian air di beberapa pintu air.
Perkembangan ketinggian air setiap saat itu kemudian disampaikan kepada petugas di 15 titik, selanjutnya disebarluaskan ke masyarakat melalui pengeras suara.
"Artinya kalau informasi disampaikan setiap waktu, maka ada rentang waktu bagi masyarakat untuk siap siaga sebelum banjir tiba. Bahkan manfaatnya bisa mengurangi dampak terjadinya korban karena ada waktu untuk mengungsi atau dievakuasi," katanya.
Namun yang paling penting kata dia, warga dengan penuh kesadaran meninggalkan pemukiman yang terkena bencana banjir dan pindah ke tempat-tempat pengungsian yang telah disediakan. (*/jno)