Arosuka, Sumbar (ANTARA) - Bupati Solok, Sumatera Barat Syamsu Rahim mengharapkan kepada penyuluh agama di tiap kecamatan agar memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat secara rutin guna untuk menfilter berbagai pengaruh negatif yang berkembang dewasa ini. "Kita mengharapkan penyuluh agama mampu menjalankan perannya di tengah masyarakat. Intinya memperkokoh keiman masyarakat sehingga masyarkat tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing," katanya di Arosuka, Minggu (16/12). Menurut dia, saat ini akibat pengaruh globalisasi yang diiringi perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat dikhawatirkan berdampak negatif terhadap moral dan kehidupan masyarakat. Dia menjelaskan, memang tidak semua perkembangan dunia moderen tersebut memberikan dampak negatif, artinya masih ada nilai kebaikannya, namun jika masyarakat tidak bisa menfilternya dikhawatirkan akan bisa terjerumus. "Kita menyadari setiap prkembangan peradaban ada posotif dan negatifnya, jadi kita menginginkan masyarakat hanya mengikuti yang baiknya saja, dan terhindar dari pengaruh negatif," ujarnya. Dia menambahkan, untuk mengantisipasi hal tersebut hendaknya penyuluh agama bisa memainkan peranannya di tengah masyarakat, seperti memberikan pemahaman agama melalui dakwah, dan sebagainya. "Kita yakin berbagai pengaruh negatif tersebut bisa diatasi melalui pendekatan agama, dan yang paling tepat melakukan itu adalah penyuluh atau pegiat agama," katanya. Hal yang sama diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Patris Chan. Menurutnya untuk mengatasi masalah sosial yang berkembang saat ini sangat tepat dengan memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat. "Kita sudah sama-sama mengetahui bahwa dalam ajaran agama Islam sudah ada aturan-aturan yang bisa menjaga masyarakat dari hal negatif," ujarnya. (*/lif/wij)