Fortaleza, Brazil, (Antara/AFP) - Kelompok lima negara maju BRICS menyesalkan tidak adanya kemajuan dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina dan krisis-krisis di Ukraina, Irak dan Suriah, kata Presiden Brazil Dilma Rousseff, Selasa. Brazil, Rusia,India, Tiongkok dan Afrika Selatan "menyesalkan tidak adanya kemajuan yang konkret dalam sebagian besar situasi ini," kata Rousseff dalam KTT kelompok lima negara itu (BRICS) di kota Fortaleza, Brazil timur laut. "Kami sepakat solusi jangka panjang melalui jalan dialog, yang tergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat," katanya. Dia mengatakan lima pemimpin itu mendukung keterlibatan masyarakat internasional yang konstruktif dan terpadu" untuk mencegah "tindakan-tindakan sepihak" yang melayani "negara-negara khusus tetapi penyelesaian yang dirundingkan untuk kepentingan bagi mayoritas." Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sedang melakukan kunjungan ke Amerika Latin menyerukan bagi dunia "multi kutub" di tengah-tengah ketegangan dengan Barat menyangkut krisis Ukraina. Pertemuan-pertemuan itu merupakan KTT internasional pertama sejak negara itu dikeluarkan dari Kelompok Delapan Negara (G-8) industri menyangkut konflik Ukraina. Amerika Serikat mengancam akan mengenakan sanksi-sansi ekonomi baru terhadap Rusia atas tuduhan-tuduhan bahwa negara itu mendukung pemberontak separatis pro-Moskow di Ukraina timur. (*/sun)

Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2024