Jakarta, (Antara) - Pembiayaan kredit pembelian mobil Astra Credit Companies (ACC) naik sekitar tujuh persen pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kendati penjualan otomotif cenderung lesu.
"Pada semester pertama total pembiayaan kredit kendaraan ACC mencapai Rp13,9 triliun, atau naik tujuh persen," kata CEO ACC Jodjana Jody di Jakarta, Selasa.
Pada Januari-Juni 2013 ACC mengeluarkan pembiayaan kredit kendaraan sekitar Rp13,1 triliun, untuk kredit kendaraan berat, mobil baru, dan mobil bekas.
"Kami masih bisa tumbuh karena juga menyasar pembiayaan untuk kredit kendaraan berat dan mobil bekas, di samping mobil baru," kata Jody.
Pada Januari-Juni 2014 total kendaraan yang dibiayai pembeliannya secara kredit oleh ACC mencapai 108.371 unit. Jumlah tersebut, kata dia, naik 13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013 sebanyak 96 ribu unit.
"Itu artinya secara biaya mengecil, karena jumlah kendaraan yang dibiayai kreditnya tumbuh lebih besar," ujarnya.
Jody optimistis bila proses pemilihan presiden dan wakil presiden berjalan lancar tanpa keributan, maka pertumbuhan permintaan kendaraan akan meningkat dan ini akan mendongkrak permintaan kredit.
Kendati demikian, pihaknya memproyeksikan pembiayaan kredit ACC sampai akhir tahun hanya sekitar Rp26 triliun. "Hampir sama dengan tahun lalu," kata Jody.
Ia mengatakan kondisi ekonomi yang cenderung menurun dan melemahnya kinerja sektor pertambangan akan berpengaruh pada bisnis pembiayaan segmen kendaraan berat.
Untuk memperkuat citra perusahaan di tengah persaingan bisnis pembiayaan yang ketat itulah, kata dia, ACC meremajakan logo baru untuk mempertegas posisi perusahaan sebagai lembaga pembiayaan terpercaya, antusias, responsif, profesional dan menawarkan solusi terbaik. (*/sun)