Lubukbasung, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat membutuhkan sebanyak 12 unit shalter yang akan dipasang sepanjang pesisir pantai Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito di Lubukbasung, Minggu (9/2), mengatakan, ke 12 unit shalter itu akan dibangun di Jorong Subang-Subang, Labuhan, Bukik Anak Aia Hitam, Muaro Putih, Masang. Lalu, Jorong Ujung Labuhan Timur, Pasia Paneh, Pasi Tiku, Banda Gadang, Gasang Gadang dan Pasar Tiku. "Market ke 12 unit shalter ini telah ada dan total biaya pembangunan shalter ini Rp54,1 miliar," kata dia. Ditambahkan, masyarakat telah menyerahkan tanah mereka kepada Pemkab Agam, agar segera dibangun shalter untuk berlindung masyarakat pesisir pantai Kecamatan Tanjung Mutiara yang berjumlah 22.081 jiwa. "Kita telah mengusulkan pembangunan shalter ini ke BNPB pusat," katanya. Sebelumnya, tambah dia, BPBD Kabupaten Agam telah mengusulkan 12 unit shalter ini ke Badan Nasional Penanggulangan Becana (BNPB) pada 2012. Pada tahun itu juga, Kepala BNPB pusat Syamsul Maarif melakukan kunjungan ke lokasi tempat dibangun shalter itu. Namun tidak jadi dibangun karena belum disetujui oleh pemerintah pusat. "Kita sangat membutuhkan shalter ini untuk berlindung warga yang ada di sepanjang bibir pantai di Kecamatan Tanjung Mutiara dengan panjang 43 kilometer," katanya. Tambahnya, BPBD Kabupaten Agam terus mengusulkan pembangunan 12 unit shalter, mengingat daerah itu minim sekali jalur evakuasi. Pada tahun 2014, Kabupaten Agam mendapatkan delapan Early Warning System (EWS) dan 60 unit rambu-rambu tsunama dari BNPB. "Kedelapan EWS dan 60 unit rambu-rambu tsunama ini telah kita pasang di daerah pesisir pantai," katanya. (**/ari/WIJ)

Pewarta : 34
Editor :
Copyright © ANTARA 2024