Baghdad, (Antara/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 15 gerilyawan tewas saat pasukan keamanan Irak menyerang posisi kelompok bersenjata di Provinsi Anbar, yang bergolak di Irak Barat, Sabtu (1/2).
Bom artileri dan helikopter bermeriam milik pasukan keamanan Irak membombardir posisi di daerah industri di Kota Fallujah di Anbar, sekitar 50 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad. Sebanyak 15 pria bersenjata tewas, kata Kementerian Pertahanan di dalam satu pernyataan yang dikirim melalui surel kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Pernyataan itu mengatakan pasukan keamanan dengan dukungan petempur suku merebut kendali atas Kabupaten Al-Mal'ab di Ibu Kota Provinsi Anbar, Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Baghdad.
Sementara itu, bentrokan sengit berkecamuk di Fallujah antara prajurit Angkatan Darat Irak dan petempur suku setempat. Artileri militer membombardir beberapa kabupaten di Fallujah dan sekitarnya, sehingga menewaskan dan melukai sejumlah orang, kata satu sumber polisi provinsi yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua.
Layanan internet dan telepon genggam di provinsi tersebut terputus sejak Sabtu pagi, tambah sumber itu.
Provinsi Anbar telah menjadi ajang bentrokan sengit yang berkecamuk setelah polisi Irak melucuti satu lokasi protes anti-pemerintah di luar Ramadia pada penghujung Desember tahun lalu.
Secara terpisah, tiga orang tewas dan dua orang lagi cedera dalam tiga ledakan bom di seluruh provinsi yang kebanyakan warganya pengikut Sunni di Salahudin di sebelah utara Baghdad, kata satu sumber polisi provinsi kepada Xinhua.
Di Baghdad, satu bom pinggir jalan meledak di Kabupaten Doura di bagian selatan Ibu Kota Irak tersebut, menewaskan seorang warga sipil dan melukai lima orang lagi.
Sementara itu, lima prajurit cedera akibat ledakan bom pinggir jalan di dekat patroli mereka di Daerah Tarmiyah, sekitar 40 kilometer di sebelah utara baghdad.
Seorang prajurit juga tewas dan dua orang lagi cedera ketika satu bom pinggir jalan meledak di dekat rombongan patroli mereka di dekat Kota Kecil Latifiyah, sekitar 25 kilometer di sebelah selatan Baghdad, tambah sumber itu.
Irak menghadapi kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun belakangan. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 orang Irak, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, tewas pada 2013 --jumlah korban jiwa paling banyak dalam beberapa tahun. (*/jno)