Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat melakukan investigasi penyebab keracunan sebanyak 11 korban bencana hidrometeorologi yang tinggal di lokasi pengungsian di Jorong Labuah, Nagari atau Desa Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Sabtu (13/12).
"Saya telah memerintahkan Puskesmas Maninjau untuk melakukan investasi ke lapangan dalam mencari penyebab keracunan 11 warga yang merupakan korban terdampak banjir bandang yang tinggal di lokasi pengungsian di Jorong Labuah, Nagari Tanjung Raya," kata Kepala Dinas Kesehatan Agam Hendri Rusdian di Lubuk Basung, Minggu.
Ia mengatakan pihak Puskesmas Maninjau turun ke lokasi pada Minggu (14/12) pagi.
Pihak Puskesmas Maninjau bakal mengambil beberapa sampel makanan yang disantap korban saat berada di pengungsian.
Dari keterangan korban, mereka menyantap makanan yang disediakan oleh dapur umum dan makan pical lele.
"Penyebab keracunan ini belum pasti, maka kita melakukan investasi ke lapangan," katanya.
Ia mengatakan 11 korban yang berasal dari anak-anak, perempuan dewasa dan laki-laki mengalami mual, muntah, diare dan pusing pada Sabtu (13/12).
Dengan kondisi itu, korban diminta langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, akibat jalan dari Sungai Batang menuju
Puskesmas Maninjau terputus dampak banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (27/11).
Sesampai di RSUD Lubuk Basung, mereka mendapatkan perawatan intensif, sehingga korban sudah membaik dan sudah bisa pulang sebanyak 10 orang pada Minggu (14/12).
Sementara satu korban lainnya masih hidrasi dan butuh perawatan lebih lanjutan.
"Mudah-mudahan satu korban membaik, sehingga sudah bisa pulang," katanya.