Lubukbasung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan sekitar 2.500 warga daerah itu mengungsi dampak bencana alam berupa tanah longsor, banjir bandang dan banjir melanda daerah itu setelah curah hujan cukup tinggi semenjak sepekan.
"Ada 2.500 warga yang mengunsi ke lokasi pengungsian yang telah disediakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia mengatakan ke 2.500 warga tersebut tersebar di Kecamatan Ampek Koto sekitar 600 orang dampak sejumlah sungai yang meluap.
Lalu Lurah Dalam, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh sekitar 100 orang akibat jalan terputus.
"Mereka mengungsi di Kantor Wali Nagari Pasia Laweh yang telah disediakan pemerintah nagari setempat," katanya.
Ia mengakui warga Salareh Aia, Kecamatan Palembayan mengungsi sekitar ratusan orang akibat banjir bandang, Anak Aia Kasiang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari sekitar ratusan orang mengunsi ke balairong kantor wali nagari akibat banjir merendam pemukiman mereka.
Setelah itu Malalak Timur sekitar ratusan orang mengunsi ke lokasi yang telah disediakan akibat banjir bandang, Labuhan, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara sekitar ratusan orang mengunsi ke halaman kantor Camat Tanjung Mutiara akibat banjir dan lainnya.
"Mereka mengunsi menggunakan perahu yang kita sediakan, Basarnas Padang, Lantamal II Padang dan lainnya," katanya.
Ia mengakui selama di pengungsian mereka bakal dibantu makanan yang disediakan oleh dapur umum.
Saat ini sebanyak 26 dapur umum yang telah disediakan Pemkab Agam dan pemerintah nagari tersebar di daerah itu.
"Kebutuhan makan seluruh penggungsi bakal disediakan oleh dapur umum yang telah didirikan," katanya.
Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan 86 orang korban jiwa dan 88 orang belum ditemukan.
Korban tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 10 orang, Tanjung Raya dua orang, Matur satu orang, Palembayan 74 orang telah ditemukan.