Ag (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama bersama BPJS Kesehatan menggelar kegiatan sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk kembali mengedukasi warga khususnya masyarakat di Kabupaten Agam.
Edukasi massif ini digelar di Hall Champion, Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan Ampek Koto, Kamis (28/8). Sosialisasi mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat setempat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang manfaat BPJS Kesehatan.
Ade Rezki menegaskan kembali pentingnya kehadiran BPJS Kesehatan dalam menjamin akses pelayanan kesehatan masyarakat. Menurutnya, ada dua jenis kepesertaan dalam BPJS, yakni Mandiri dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai pemerintah.
“Tugas kami adalah memastikan masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Tahun lalu, kita sudah mengupayakan lebih dari 20 ribu masyarakat agar terdaftar sebagai penerima layanan BPJS dari pemerintah,” kata Ade Rezki.
Ia juga memaparkan capaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Agam yang telah mencapai 97,31 persen dari target 98 persen.
“Ini angka yang cukup menggembirakan, tapi kita akan terus berusaha agar semua masyarakat benar-benar terlindungi,” katanya.
Selain soal kepesertaan, Ade Rezki juga menekankan pentingnya peningkatan fasilitas kesehatan (faskes) agar pelayanan yang diterima masyarakat semakin optimal.
Ia mendorong masyarakat tidak hanya menggunakan kartu BPJS saat sakit, tetapi juga memanfaatkannya untuk layanan preventif.
“Kalau bisa, jangan gunakan kartu BPJS karena sakit, tapi datanglah untuk layanan Cek Kesehatan Gratis. Pencegahan jauh lebih baik sebelum penyakit datang,” katanya.
Tak hanya di bidang kesehatan, Ade Rezki turut memperjuangkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Melalui program Beasiswa Indonesia Pintar (BIP), ia berkomitmen membantu anak-anak agar tidak putus sekolah.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Haris Prayudi, menjelaskan secara rinci program-program yang dijalankan BPJS Kesehatan.
Ia menyebutkan, saat ini BPJS tidak hanya memberikan layanan pengobatan, tetapi juga berbagai inovasi berbasis digital.
“BPJS Kesehatan telah meluncurkan aplikasi Mobile JKN yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi, mengubah data kepesertaan, melakukan pendaftaran, hingga mendapatkan pelayanan tanpa harus antre lama. Selain itu ada program Pendaftaran Online dan Pengesahan Kartu Digital yang bisa langsung dipakai tanpa harus menunggu kartu fisik,” kata Haris.
Ia menambahkan, BPJS Kesehatan juga mengembangkan layanan Antrean Online di fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan sistem rumah sakit. Dengan sistem ini, peserta bisa mendaftar dan mendapatkan nomor antrean melalui ponsel, sehingga lebih efisien dan mengurangi waktu tunggu.
“Selain itu, ada program P-Care atau Primary Care yang digunakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mencatat riwayat kesehatan peserta. Hal ini membantu dokter memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat,” pungkas Haris.
Dengan berbagai inovasi, mulai dari layanan digital hingga skema pembayaran bertahap, BPJS Kesehatan berkomitmen menghadirkan layanan yang lebih inklusif.
Masyarakat diharapkan semakin paham manfaat JKN-KIS dan memanfaatkannya sebaik mungkin, baik untuk pengobatan maupun upaya pencegahan.