Padang (ANTARA) - Kurator pameran seni rupa karya guru Nessya Fitryona mengatakan, pameran Lentera Masa menghadirkan empat refleksi nilai tentang manusia di dalam karya-karya perupa.

"Pada tahap penikmatan karya dalam ruang pamer ini, terdapat beberapa kecenderungan nilai yang dapat kita serap. Pertama di antaranya, terdapat karya yang berbicara tentang nilai kemanusiaan dari berbagai problem dan konflik antar manusia," katanya saat pameran di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Kamis.

Pameran ini diikuti oleh 35 guru sekaligus perupa yang mengajar di berbagai provinsi yang ada di pulau Sumatra dan Jawa.

Nessya menjelaskan, refleksi nilai kedua yakni yang berhubungan antara manusia dengan lingkungan alam, kemudian refleksi nilai yang bersentuhan dengan dunia pendidikan dan kebudayaan. 

Keempat, sebagai refleksi nilai artistik dalam pengolahan konsep dan media yang sangat jelimet. 

Dari karya-karya yang hadir, menurut Nessya guru sebagai “Lentera Masa” adalah kalangan cendekia yang memiliki perspektif dan bidang cakrawala yang luas dan khas. 

Sebagai pendidik dan perupa yang bersentuhan langsung dengan generasi penerus, profesi ini memberikan peluang kepada guru untuk mampu melihat masa depan dan menelaah berbagai gejala serta fenomena pendidikan dalam pertalian generasi bangsa. 

Kurator Iswandi Bagindo Parpatiah menambahkan, posisi guru sebagai perupa ibarat berdiri pada dua kaki, mereka bisa berdiri dalam dua medan berbeda. 

"Kaki yang satu berada di dunia pendidikan dengan tupoksi sebagai seseorang yang kompeten mentransfer keilmuannya plus dengan segudang rutinitas dan kepadatan administrasi sekolah. Sedangkan kaki sebelahnya lagi, berpijak pada dunia produktif untuk selalu berekspresi menciptakan karya intelektual dan keberlanjutan pada ekosistem seni rupa," katanya.

Karya seni rupa yang ditampilkan sangat beragam, mulai dari seni lukis berbagai corak dan gaya pengungkapan, kaligrafi, seni grafis, batik, video art, drawing, digital panting, desain busana, kriya tekstil, patung, fotografi hingga kriya kayu. (*)


Pewarta : Iggoy El Fitra
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025