Padang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Muaro Padang, Sumatra Barat (Sumbar) membuka akses bagi para warga binaan atau narapidana agar bisa menjalani momentum Lebaran 2025 bersama dengan keluarga masing-masing.
"Akses ini sengaja kami buka agar keluarga bisa datang dan mengunjungi warga binaan yang sedang menjalani masa hukuman di Lapas Padang," kata Kepala Lapas Padang Junaidi Rison di Padang, Selasa.
Lebih lanjut, ia menerangkan akses kunjungan pada momentum Lebaran itu dibuka oleh Lapas Padang sejak Senin (21/3) hingga Rabu (2/4).
Layanan dibuka dalam dua sesi setiap hari, yakni seni pertama dari pukul 08.00 WIB-12.30 WIB, sedangkan sesi kedua pada pukul 13.30 WIB-16.00 WIB.
Mekanismenya setiap narapidana boleh dikunjungi oleh anggota keluarga maksimal sebanyak lima orang, mereka diberikan kesempatan untuk bertemu dan saling bercengkerama di aula yang sudah dipersiapkan di dalam Lapas.
"Jika ada keluarga narapidana yang jumlahnya melebihi lima orang, maka mereka dibagi menjadi dua kelompok agar bisa menemui narapidana di dalam," jelasnya.
Ia mengatakan, setiap pertemuan antara narapidana dengan keluarganya dibatasi dengan batas waktu maksimal selama tiga puluh menit.
Sejak dibuka pada Senin (31/3), animo keluarga untuk datang berkunjung ke Lapas Padang pada momentum Lebaran cukup tinggi.
Sepanjang Senin tercatat sebanyak 700 orang yang datang untuk bertemu dengan narapidana di Lapas, sedangkan pada Selasa lebih dari 700 orang.
"Kami senang bisa memfasilitasi warga binaan untuk bertemu dengan keluarganya masing-masing saat Lebaran, semoga ini memotivasi mereka agar berubah menjadi manusia yang lebih baik," katanya.
Dengan adanya layanan kunjungan itu maka para narapidana Muslim bisa merasakan kehangatan serta kebahagiaan Lebaran layaknya orang-orang yang berada di luar penjara.
Ia memaparkan, saat ini Lapas Padang memiliki penghuni mencapai 896 orang, sebanyak delapan puluh persen di antaranya merupakan narapidana beragama Islam.
Junaidi juga mengatakan dalam memberlakukan layanan kunjungan tersebut pihaknya harus menambah kekuatan pengamanan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Lapas menambah jumlah regu piket dari para pegawai beserta staf, serta mendapatkan dukungan dari personel Polri serta TNI.
"Kami juga tidak ingin momentum ini dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu yang memiliki niat dan tujuan tidak baik, sehingga mengganggu keamanan di lingkungan Lapas II A Muaro Padang," tegasnya.