Sawahlunto (ANTARA) - Sistem irigasi pipa di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berhasil meningkatkan produktivitas pertanian dan mengoptimalkan pengelolaan lahan, melalui penggunaan teknologi efisien yang memaksimalkan pemanfaatan air.

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto, Heni Purwaningsih, di Sawahlunto, Selasa, menjelaskan bahwa teknologi irigasi pipa yang diterapkan kini membantu memperluas area produktif, meningkatkan indeks penanaman, dan memperbaiki hasil panen. 

 

“Dengan total 878 hektare lahan sawah tadah hujan, kami kini memaksimalkan sistem irigasi pipa untuk menghasilkan panen yang optimal,” ujarnya.

 

Melalui dana Tugas Pembantuan (TP) APBN Tahun 2024 yang disalurkan oleh Satker Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, tiga kelompok tani di Kota Sawahlunto mendapat manfaat langsung.

 

Yaitu Kelompok Tani Sawah Luong Bangkit di Desa Rantih (13 hektare), Kelompok Tani Data Rambutan di Desa Sijantang Koto (19 hektare), dan Kelompok Tani Tanjung Saiyo di Desa Talawi Mudiak (13 hektare) yang telah menikmati manfaat irigasi pipa ini.

 

Heni mengungkapkan bahwa teknologi irigasi pipa memberikan beragam keunggulan, antara lain penghematan penggunaan air meskipun saat musim kemarau, serta mengurangi pemborosan air akibat penguapan dan perkolasi pada sistem irigasi terbuka. 

 

“Kami mengelola air dari sumber terdekat menggunakan pompa atau sistem gravitasi, lalu mendistribusikan air melalui pipa tertutup yang mengoptimalkan efisiensi pemakaian,” kata dia.

 

Penerapan sistem ini memungkinkan petani memanfaatkan air dengan lebih efisien, bahkan saat pasokan air terbatas. Teknologi irigasi pipa juga memudahkan para petani untuk mempertahankan hasil pertanian meskipun cuaca cenderung tidak menentu.

 

Keberhasilan penerapan irigasi pipa memberikan dampak luas pada perekonomian masyarakat. Kepala Desa Sijantang Koto Rendi Setiawan menyatakan bahwa penggunaan teknologi ini membuka potensi lahan baru yang sebelumnya terbengkalai. 

 

“Sekarang, banyak lahan yang dahulu terabaikan karena kekurangan air kini sudah dikelola. Petani dapat mengolah lebih banyak lahan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,” ujarnya mengungkapkan.

 

Dampak positif lainnya adalah bertambahnya jumlah lahan yang dikelola oleh petani, memperkuat perekonomian desa, serta memberi kesempatan kepada lebih banyak orang untuk memperoleh penghidupan lebih baik melalui pertanian.

 

Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan yang meninjau langsung penggunaan sistem irigasi pipa di Desa Sijantang Koto, mengingatkan tentang pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan kelompok tani untuk merawat sistem yang ada. 

 

“Kini, tugas kita adalah memelihara sistem ini agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang,” ujarnya menegaskan.

 

Ia menyatakan, untuk memastikan keberlanjutan, diperlukan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, desa, dan masyarakat agar sistem irigasi tetap terawat dan dapat dipergunakan secara maksimal oleh petani.

 

Meskipun irigasi pipa telah menunjukkan hasil positif, pengelolaan dan pemeliharaan teknologi tetap membutuhkan perhatian. Pelatihan kepada petani mengenai cara penggunaan dan pemeliharaan sistem sangat penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.

 

Pj Wali Kota Sawahlunto menambahkan, mengingat perubahan iklim yang kerap mempengaruhi ketersediaan air, evaluasi dan pengembangan lebih lanjut dalam penerapan teknologi irigasi akan sangat membantu menciptakan pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan mampu bertahan menghadapi tantangan masa depan. (Yudha Ahada)


Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024