Lubuk Basung (ANTARA) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat menurunkan sekitar 60 personel dalam mengamankan aksi demo yang dilakukan masyarakat untuk meminta pencopotan kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjung Raya atas nama Kamroni Purnamera, di sekolah itu, Senin.

Kepala Bagian Operasional Polres Agam AKP Bezaliel Mendrofa di Lubuk Basung, Senin, mengatakan personel yang mengamankan aksi demo warga yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli SMK itu berasal dari Sat Sabhara, Sat Binmas, Sat Intelkam, Sat Narkoba dan Sat Lantas.

"Pengamanan juga melibatkan anggota Polsek Tanjung Raya," katanya.

Ia mengatakan personel tersebut dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan aksi agar berjalan dengan tertib.

Setelah itu dalam menjaga pelihara Keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).

"Pengamanan dilakukan dua sisi baik masyarakat dan sekolah. Cari solusi yang baik dan apapun solusinya yang terbaik untuk sekolah maupun masyarakat, karena sekolah ini merupakan aset kita," katanya.

Sementara Tokoh Masyarakat Tanjung Raya Erman Tanjung menambahkan masyarakat meminta Kamroni Purnamera dipecat menjadi kepala SMKN 1 Tanjung Raya, karena sering bikin gaduh, melakukan adu domba majelis guru, menyampaikan warga Tanjung Raya penakut dan lainnya.

Akibatnya kondisi keamanan di lingkungan sekolah mulai tidak nyaman dan aman.

"Atas dasar itu, kami melakukan aksi demontrasi agar Dinas Pendidikan Sumbar mencopot Kamroni Purnamera dari jabatan kepala SMKN Tanjung Raya. Sebelumnya kami telah menyurati Kepala Dinas Pendidikan Sumbar terkait permasalahan itu," katanya.

Tokoh Masyarakat Tanjung Raya lainnya, Hamdani menambahkan sekolah itu menakutkan bagi siswa, sehingga hampir setiap tahun jumlah siswa yang masuk ke sekolah menjadi berkurang.

"Biasanya ada 300 siswa baru dan semenjak dipimpin Kamroni berkurang jadi 200 orang. Ini menjadi persoalan dan atas dasar itu masyarakat melakukan aksi," katanya.

Kepala Cabang Dinas 1 Dinas Pendidikan Sumbar Wiilya Zuwerni mengatakan tuntutan masyarakat itu akan disampaikan segera ke Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, karena pihaknya merupakan perpanjangan tangan Kadis Pendidikan Sumbar.

"Saya akan menyampaikan tuntutan itu ke Kadis Pendidikan Sumbar segera dan saya tidak bisa mengambil keputusan," katanya.


Pewarta : Yusrizal
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2025