Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) akan memasifkan pengawasan terhadap pendaki liar ke Gunung Marapi, Gunung Tandikek, Gunung Sago, dan Gunung Singgalang, menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"BKSDA menyiapkan petugas yang akan melakukan pemantauan agar tidak ada pendaki yang menaiki gunung tersebut saat libur Natal dan Tahun Baru," kata Kepala Sub-Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar Dian Indriati di Padang, Rabu.
Mengingat cukup banyak pintu masuk menuju Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Tandikek, kata dia, BKSDA akan bekerja sama dengan masyarakat dan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat untuk mengawasinya.
Selain itu BKSDA Sumbar juga akan bekerja sama dengan pemerintah nagari/desa setempat agar turut membantu mengawasi pendaki-pendaki liar yang mencoba naik saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Dian menegaskan hingga saat ini BKSDA belum mengizinkan masyarakat atau wisatawan untuk menaiki keempat gunung tersebut, terutama Gunung Marapi, mengingat aktivitas kegunungapian yang masih berfluktuasi.
"Jadi kami akan mengantisipasi pendaki liar yang mencoba masuk. Langkah ini untuk menjamin keselamatan masyarakat," kata dia.
Untuk diketahui pada 3 Desember 2023 Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar meletus. Laporan BKSDA menyebut sebanyak 75 pendaki terjebak saat gunung itu meletus, dimana 24 orang dinyatakan meninggal dunia.
Pasca-kejadian tersebut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi dari level Waspada menjadi Siaga. Kemudian pada 1 Juli 2024 status gunung itu kembali turun menjadi Waspada.
Seiring waktu PVMBG melihat aktivitas Gunung Marapi menunjukkan peningkatan sehingga institusi itu kembali menaikkan status Gunung Marapi menjadi Siaga terhitung 6 November 2024 pukul 15.00 WIB.
Kemudian pada 1 Desember 2024 Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menurunkan level Gunung Marapi dari Siaga menjadi Waspada seiring penurunan aktivitas kegunungapian.
"BKSDA menyiapkan petugas yang akan melakukan pemantauan agar tidak ada pendaki yang menaiki gunung tersebut saat libur Natal dan Tahun Baru," kata Kepala Sub-Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar Dian Indriati di Padang, Rabu.
Mengingat cukup banyak pintu masuk menuju Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Tandikek, kata dia, BKSDA akan bekerja sama dengan masyarakat dan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat untuk mengawasinya.
Selain itu BKSDA Sumbar juga akan bekerja sama dengan pemerintah nagari/desa setempat agar turut membantu mengawasi pendaki-pendaki liar yang mencoba naik saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Dian menegaskan hingga saat ini BKSDA belum mengizinkan masyarakat atau wisatawan untuk menaiki keempat gunung tersebut, terutama Gunung Marapi, mengingat aktivitas kegunungapian yang masih berfluktuasi.
"Jadi kami akan mengantisipasi pendaki liar yang mencoba masuk. Langkah ini untuk menjamin keselamatan masyarakat," kata dia.
Untuk diketahui pada 3 Desember 2023 Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar meletus. Laporan BKSDA menyebut sebanyak 75 pendaki terjebak saat gunung itu meletus, dimana 24 orang dinyatakan meninggal dunia.
Pasca-kejadian tersebut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi dari level Waspada menjadi Siaga. Kemudian pada 1 Juli 2024 status gunung itu kembali turun menjadi Waspada.
Seiring waktu PVMBG melihat aktivitas Gunung Marapi menunjukkan peningkatan sehingga institusi itu kembali menaikkan status Gunung Marapi menjadi Siaga terhitung 6 November 2024 pukul 15.00 WIB.
Kemudian pada 1 Desember 2024 Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menurunkan level Gunung Marapi dari Siaga menjadi Waspada seiring penurunan aktivitas kegunungapian.