Padang (ANTARA) - Peranan Bank Nagari untuk memajukan dan mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat (Sumbar) tak hanya sebatas permodalan atau akses keuangan.
Namun, bank daerah kebanggaaan Sumbar ini, juga punya peranan besar mengangkat dan menjadikan UMKM scale up atau naik kelas melalui pembinaan, pemberdayaan, pelatihan dan transfer ilmu.
Untuk memainkan peranan strategis megembangkan UMKM tersebut, Bank Nagari membentuk Klinik UMKM dan Keuangan Syariah. Ini merupakan tindak lanjut program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sumbar tahun 2023, sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-203/KO.052/2023, tanggal 10 April 2023.
Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra menyampaikan, perlu dilakukan percepatan pelaksanaan program kerja TPAKD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), salah satunya adalah program Kilnik UMKM dan Keuangan Syariah.
Menurut Gusti Candra, penyediaan Klinik UMKM dan Keuangan Syariah juga merupakan salah satu program yang mendukung misi Bank Nagari yakni, memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Sehingga Klinik UMKM dan Keuangan Syariah merupakan bentuk dari pemberdayaan dan pembinaan UMKM yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Gusti Candra, Selasa (26/11/2024).
Agar pelaksanaan kegiatan Klinik UMKM dan Keuangan Syariah dapat berjalan dengan baik dan sesuai fungsinya, maka diperlukan pembekalan kepada petugas atau analis yang ditunjuk sebagai Person in Charge atau PIC Klinik UMKM dan Keuangan Syariah.
Disebutkan, kegiatan yang dilaksanakan yakni Training of Trainers (TOT) bagi PIC dan Coaching Klinik UMKM dan Keuangan Syariah untuk pelaku UMMKM. Dalam kegiatan ini diberikan pembekalan soal manajemen dan pengelolaan bisnis, serta pengenalan pajak untuk UMKM.
Kemudian, portofolio bisnis yang menggambarkan peluang bisnis baru, sistem pembukuan dan laporan keuangan, sistem pemasaran, bisnis syariah, laporan keuangan syariah, hingga pengurusan perizinan
Kegiatan TOT dan Coaching Klinik UMKM dan Keuangan Syariah, telah diselenggarakan selama 3 hari, pada 21- 23 November 2024.
Adapun pesertanya adalah seluruh PIC Klinik UMKM di Kantor Cabang Bank Nagari sebanyak 34 orang (TOT), dan 40 orang pelaku UMKM di Sumbar (Coaching Klinik UMKM dan Keuangan Syariah).
Para peserta mendapat pembekalan dan ilmu dari para trainer yang merupakan pakar di bidang ekonomi, keuangan, pemasaran, keuangan syariah, hingga digital marketing.
Gusti Candra mengungkapkan, bahwa Bank Nagari memang sangat fokus membantu UMKM Sumbar untuk lebih berkembang dan maju. Ini tak lepas dari kontribusi UMKM pada perekonomian Indonesia, termasuk Sumbar.
Mengutip data data Kementerian Koperasi dan UKM, Gusti menyampaikan bahwa UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja.
Sementara itu, di Sumatera Barat (Sumbar), kata Gusti, UMKM juga menjadi tulang punggung perekonomian daerah dengan sektor-sektor utama seperti kuliner, kerajinan tangan, dan pariwisata.
“Perkembangan UMKM di Sumatera Barat menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Daerah ini dikenal dengan kekayaan budaya dan kuliner, yang menjadi basis dari banyak UMKM yang berkembang,” kata Gusti.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, terdapat ribuan UMKM yang tersebar di kabupaten dan kota. UMKM di Sumbar telah berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Namun UMKM di Sumbar menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka, antara lain, soal akses terhadap modal. Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan akses ke sumber permodalan dengan bunga rendah.
Kemudian, keterbatasan teknologi dan inovasi, di mana banyak pelaku UMKM yang masih menggunakan teknologi konvensional dan kurang memanfaatkan teknologi modern.
Berikutnya, kurangnya pengetahuan soal manajemen, di mana banyak pemilik UMKM yang kurang memiliki keterampilan manajemen yang baik. Dan, soal akses pasar, di aman UMKM kesulitan dalam menjangkau pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
“Selain tantangan dan hambatan, UMKM perlu usaha untuk menuju kehidupan yang sejahtera secara ekonomi di masa yang akan datang. Makanya, pemahaman tentang literasi keuangan menjadi hal yang sangat penting yang harus dimiliki setiap UMKM,” ungkap Gusti Candra.*