Padang (ANTARA) - Taman Budaya Sumatera Barat memamerkan arsip-arsip milik AA Navis dalam rangka peringatan 100 tahun hari lahir sastrawan Indonesia itu.
Kasi Pameran dan Pergelaran UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, Vandrowis mengatakan, ada sedikitnya 21 arsip milik AA Navis yang dipamerkan seperti foto dan penghargaan.
"Ada juga barang-barang milik AA Navis yang dipamerkan seperti mesin ketik, disket, kotak ukir, lukisan karyanya serta plakat penghargaan hingga koleksi perangko," katanya di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Sabtu.
Pengunjung juga bisa melihat buku-buku tulisan atau buku catatan milik AA Navis yang juga dipamerkan saat itu.
Kurator pameran, Akbar Nicholas mengatakan, mengenal Haji Ali Akbar Navis tentunya tidak cukup hanya dengan membaca "Robohnya Surau Kami", "Kemarau", "Gerhana", "Man Rabbuka" serta karya tulisnya yang sudah puluhan bahkan ratusan.
"Beliau juga seorang Budayawan, pematung, pelukis, pemain musik, penggerak dan masih banyak lagi. Sosoknya yang aktif, dan pekerja keras, membuat Pak Navis menjadi tokoh yang inspiratif bagi kolega dan orang terdekatnya. Kebiasaan “seloroh” sang ‘Satiris Ulung’ inipun menjadi ciri khas dalam karya dan kehidupan sehari-harinya," katanya.
Peringatan 100 tahun hari lahir AA Navis juga telah ditetapkan sebagai perayaan internasional Organisasi Pendidikan, Ilmiah, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada Sidang Umum UNESCO ke-42, November 2023. (*)
Kasi Pameran dan Pergelaran UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, Vandrowis mengatakan, ada sedikitnya 21 arsip milik AA Navis yang dipamerkan seperti foto dan penghargaan.
"Ada juga barang-barang milik AA Navis yang dipamerkan seperti mesin ketik, disket, kotak ukir, lukisan karyanya serta plakat penghargaan hingga koleksi perangko," katanya di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Sabtu.
Pengunjung juga bisa melihat buku-buku tulisan atau buku catatan milik AA Navis yang juga dipamerkan saat itu.
Kurator pameran, Akbar Nicholas mengatakan, mengenal Haji Ali Akbar Navis tentunya tidak cukup hanya dengan membaca "Robohnya Surau Kami", "Kemarau", "Gerhana", "Man Rabbuka" serta karya tulisnya yang sudah puluhan bahkan ratusan.
"Beliau juga seorang Budayawan, pematung, pelukis, pemain musik, penggerak dan masih banyak lagi. Sosoknya yang aktif, dan pekerja keras, membuat Pak Navis menjadi tokoh yang inspiratif bagi kolega dan orang terdekatnya. Kebiasaan “seloroh” sang ‘Satiris Ulung’ inipun menjadi ciri khas dalam karya dan kehidupan sehari-harinya," katanya.
Peringatan 100 tahun hari lahir AA Navis juga telah ditetapkan sebagai perayaan internasional Organisasi Pendidikan, Ilmiah, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada Sidang Umum UNESCO ke-42, November 2023. (*)