Padang (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy menilai perlu kolaborasi semua pihak untuk mempercepat transformasi digital di daerah itu guna mendukung sektor ekonomi.
"Kita di Sumbar saat ini masih dalam proses tranformasi digital. Mengubah dari yang biasanya manual menjadi digital. Untuk ini, kita perlu dukungan semua pihak. Perlu kolaborasi karena pemerintah daerah tidak bisa jalan sendiri," katanya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan itu usai menghadiri Rapat Koordinasi Multipihak untuk Mendukung Percepatan Transformasi Digital di Padang.
Menurutnya, salah satu berkah COVID-19 adalah adanya percepatan pengenalan sistem digital di tengah masyarakat. Namun tidak bisa dipungkiri, belum semua masyarakat yang telah melakukan transformasi ke dunia digital, termasuk untuk dunia usaha.
Salah satu kendala yang terbesar adalah sumber daya manusia yang belum memadai. "Dalam hal inilah pemerintah harus hadir memberikan intervensi. Namun pemerintah tidak bisa jalan sendiri, perlu didorong secara bersama-sama," ujarnya.
Ia menilai untuk sektor usaha besar seperti BUMN, perusahaan swasta besar, atau lembaga lainnya, tahapan transformasi digital itu sudah dilewati. Saat ini bahkan ekosistem digitalnya sudah terbentuk.
Hal itu perlu ditularkan pada masyarakat atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga transformasi digital bisa dipercepat dan ekosistem digitalnya bisa terbentuk.
Di Sumbar misalnya ada PT Semen Padang, ada banyak cabang perusahaan BUMN, ada Bank Indonesia yang juga fokus pada ekonomi digital. Perusahaan dan lembaga itu diharapkan bisa membagi ilmu melalui pelatihan agar masyarakat Sumbar juga mulai membangun ekosistem digital.
"Kita tidak minta muluk-muluk. Cukup membantu dalam peningkatan sumber data manusia (SDM) masyarakat agar transformasi digital bisa dipercepat," katanya.
Ia juga meminta Dinas Kominfotik Sumbar untuk memetakan kelompok masyarakat atau nagari yang telah siap sehingga program pelatihan bisa disinkronisasi dengan perusahaan dan lembaga yang bersedia menyalurkan CSR bagi percepatan transformasi digital tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Sumbar Siti Aisyah mengatakan pihaknya terus mengupayakan percepatan transformasi digital tersebut dengan mengajak semua pemangku kebijakan/kepentingan.
"Hampir semua perusahaan baik BUMN, BUMD, swasta maupun lembaga seperti BI memiliki program terkait digitalisasi. Kita meminta agar program itu bisa disinkronkan dengan program di Pemprov Sumbar," katanya.
Ia menyebut pihaknya menggagas pengembangan transformasi digital di tingkat nagari (desa). Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kabupaten Limapuluh Kota disiapkan untuk menjadi nagari percontohan.
"Kita di Sumbar saat ini masih dalam proses tranformasi digital. Mengubah dari yang biasanya manual menjadi digital. Untuk ini, kita perlu dukungan semua pihak. Perlu kolaborasi karena pemerintah daerah tidak bisa jalan sendiri," katanya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan itu usai menghadiri Rapat Koordinasi Multipihak untuk Mendukung Percepatan Transformasi Digital di Padang.
Menurutnya, salah satu berkah COVID-19 adalah adanya percepatan pengenalan sistem digital di tengah masyarakat. Namun tidak bisa dipungkiri, belum semua masyarakat yang telah melakukan transformasi ke dunia digital, termasuk untuk dunia usaha.
Salah satu kendala yang terbesar adalah sumber daya manusia yang belum memadai. "Dalam hal inilah pemerintah harus hadir memberikan intervensi. Namun pemerintah tidak bisa jalan sendiri, perlu didorong secara bersama-sama," ujarnya.
Ia menilai untuk sektor usaha besar seperti BUMN, perusahaan swasta besar, atau lembaga lainnya, tahapan transformasi digital itu sudah dilewati. Saat ini bahkan ekosistem digitalnya sudah terbentuk.
Hal itu perlu ditularkan pada masyarakat atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga transformasi digital bisa dipercepat dan ekosistem digitalnya bisa terbentuk.
Di Sumbar misalnya ada PT Semen Padang, ada banyak cabang perusahaan BUMN, ada Bank Indonesia yang juga fokus pada ekonomi digital. Perusahaan dan lembaga itu diharapkan bisa membagi ilmu melalui pelatihan agar masyarakat Sumbar juga mulai membangun ekosistem digital.
"Kita tidak minta muluk-muluk. Cukup membantu dalam peningkatan sumber data manusia (SDM) masyarakat agar transformasi digital bisa dipercepat," katanya.
Ia juga meminta Dinas Kominfotik Sumbar untuk memetakan kelompok masyarakat atau nagari yang telah siap sehingga program pelatihan bisa disinkronisasi dengan perusahaan dan lembaga yang bersedia menyalurkan CSR bagi percepatan transformasi digital tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Sumbar Siti Aisyah mengatakan pihaknya terus mengupayakan percepatan transformasi digital tersebut dengan mengajak semua pemangku kebijakan/kepentingan.
"Hampir semua perusahaan baik BUMN, BUMD, swasta maupun lembaga seperti BI memiliki program terkait digitalisasi. Kita meminta agar program itu bisa disinkronkan dengan program di Pemprov Sumbar," katanya.
Ia menyebut pihaknya menggagas pengembangan transformasi digital di tingkat nagari (desa). Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kabupaten Limapuluh Kota disiapkan untuk menjadi nagari percontohan.