Padang (ANTARA) - Pengamat teater dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Afrizal Harun menilai, konsep sangat penting dalam pertunjukan yang ditampilkan pada Festival Teater Sumatera Barat 2024.
"Karena garapan pertunjukan ini bervariasi, ada yang naskah drama konvensional dan naskah sendiri, maka yang menjadi dasar dan fondasi bagi kami selaku pengamat adalah konsep," kata Afrizal Harun di Padang, Sabtu.
Menurutnya, konsep menjadi hal yang paling awal yang dilihat, sejauh mana peserta memberikan interpretasi tematik dari respon ruang bebas, dan yang paling penting motif alasan dari konsep yang dibangun.
Selanjutnya dalam penilaian pertunjukan berkaitan dengan aspek penyutradaraan, di situ akan terlihat sejauh mana sutradara memberikan ruang tafsir dari konsep yang ditawarkan kepada penonton.
Walaupun pengamat juga akan melihat aspek teknis seperti artistik, namun tidak hanya sebatas itu.
"Di samping itu, tentu kami akan melihat hal-hal yang sifatnya visual, seperti apa teman-teman kelompok teater akan mengimplementasikan dari konsep tadi, bagaimana sutradara memberikan pemahaman kepada tim dan aktor," katanya.
Pengamat juga akan melihat seperti apa keterhubungan konsep dengan aspek visual di atas panggung.
Selain Afrial Harun, pengamat lainnya yang ikut menilai yakni akademisi Zelfeni Wimra dan Zurmailis.
Festival teater Sumatera Barat 2024 itu mengusung tema Merespon Ruang Bebas diikuti 12 kelompok teater umum, mahasiswa dan pelajar. (*)
"Karena garapan pertunjukan ini bervariasi, ada yang naskah drama konvensional dan naskah sendiri, maka yang menjadi dasar dan fondasi bagi kami selaku pengamat adalah konsep," kata Afrizal Harun di Padang, Sabtu.
Menurutnya, konsep menjadi hal yang paling awal yang dilihat, sejauh mana peserta memberikan interpretasi tematik dari respon ruang bebas, dan yang paling penting motif alasan dari konsep yang dibangun.
Selanjutnya dalam penilaian pertunjukan berkaitan dengan aspek penyutradaraan, di situ akan terlihat sejauh mana sutradara memberikan ruang tafsir dari konsep yang ditawarkan kepada penonton.
Walaupun pengamat juga akan melihat aspek teknis seperti artistik, namun tidak hanya sebatas itu.
"Di samping itu, tentu kami akan melihat hal-hal yang sifatnya visual, seperti apa teman-teman kelompok teater akan mengimplementasikan dari konsep tadi, bagaimana sutradara memberikan pemahaman kepada tim dan aktor," katanya.
Pengamat juga akan melihat seperti apa keterhubungan konsep dengan aspek visual di atas panggung.
Selain Afrial Harun, pengamat lainnya yang ikut menilai yakni akademisi Zelfeni Wimra dan Zurmailis.
Festival teater Sumatera Barat 2024 itu mengusung tema Merespon Ruang Bebas diikuti 12 kelompok teater umum, mahasiswa dan pelajar. (*)