Padang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Andree Algamar menilai penanaman padi dengan sistem "sawah pokok murah" menjadi solusi dalam meningkatkan produksi padi di daerah itu dengan biaya yang lebih murah.

"Hari ini kita memanen padi demplot 'sawah pokok murah'. Ubinan oleh BPS cukup bagus 4,1 ton padi per hektar, tapi biayanya jauh lebih murah. Kita berharap ini bisa meningkatkan produksi padi di Kota Padang," katanya di Padang, Rabu.

Ia mengatakan itu usai melaksanakan panen padi bersama masyarakat Kelompok Tani Anugerah di areal sawah di Kampung Tematik Ketahanan Pangan Pasar Lalang, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji.

“Sawah pokok murah" adalah sistem penanaman padi berbiaya murah, karena dilakukan di bedeng-bedeng sehingga hemat dari sisi pemakaian pupuk dan biaya pengolahan lahan. Jerami bahkan dijadikan mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma.

Panen padi dengan pola tanam demplot "sawah pokok murah" ini juga diikuti Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Alfianto, Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani, beserta unsur Forkopimca Kecamatan Kuranji dan sejumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Andree menyebut beras atau padi adalah kebutuhan pokok masyarakat. Oleh karenanya para petani harus memiliki daya saing tinggi dengan mengoptimalkan teknologi pertanian yang ada.

"Dinas Pertanian agar selalu memotivasi para kelompok tani, sehingga kualitas padi yang dihasilkan selalu bagus," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani menyebutkan, selain meningkatkan produksi padi, demplot "sawah pokok murah" yang dilakukan ini juga bertujuan untuk mengurangi biaya produksi sehingga keuntungan yang didapat petani lebih tinggi.

Ia menjelaskan, Kota Padang saat ini memiliki lahan sawah seluas 4.341 hektar berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian ATR/BPN. Sementara produksi padi rentang waktu Januari-Oktober 2024 mencapai 36 ribu ton.

"Produksi padi di Kota Padang saat ini rata-rata 5,2 ton per hektar. Capaian ini masih mencukupi sekitar 25-30 persen kebutuhan pangan warga Kota Padang. Selebihnya masih dipasok dari daerah tetangga di dalam Provinsi Sumatera Barat," katanya.

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024