Pariaman (ANTARA) -
Puskesmas Air Santok di Kota Pariaman, Sumatera Barat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI karena menjadi Puskesmas tempat kaji banding Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) terbanyak.
 
“Puskesmas Air Santok merupakan Puskesmas percontohan penerapan ILP Sumbar dan telah menjadi tempat kaji banding Puskesmas se-Sumbar bahkan provinsi lainnya di Indonesia,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi di Pariaman, Senin. 
 
Ia mengatakan penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan yang dilaksanakan Kemenkes RI pada Penghargaan Puskesmas dan Launching Pedoman Kerja Puskesmas dengan tema “Transformasi Puskesmas Menuju Indonesia EMAS 2045” di Jakarta pada Jumat (18/10). 
 
Ia menjelaskan ILP Puskesmas merupakan bagian dari transformasi layanan primer yang merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia. 
 
Program ini, sebutnya terdiri dari lima klaster yaitu: Klaster Manajemen, Klaster Ibu dan Anak, Klaster Usia Dewasa dan Lansia, Klaster Penanggulangan Penyakit Menular, serta Antar Klaster.
 
“Semoga dengan penghargaan yang diterima oleh Puskesmas Air Santok ini, kiranya semakin baik lagi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat demi tercapainya tujuan transformasi kesehatan, dan dapat diikuti oleh Puskesmas lainnya yang ada di Pariaman,” tambahnya. 
 
Sejalan dengan itu, Kepala Puskesmas Air Santok Kota Pariaman, Isneli Warni mengatakan Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer menjadi layanan yang paling dekat di masyarakat sehingga pihaknya memfokuskan menjaga orang tetap sehat bukan mengobati orang yang sakit.
 
“Kita lebih mengutamakan untuk pencegahan penyakit, mencegah agar masyarakat tidak banyak yang sakit. Kemudian meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena dengan kesehatan yang terjaga maka masyarakat akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan lebih produktif," ujarnya.
 
Ia menambahkan dapat ILP mengubah pola kerja layanan kesehatan dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif berbasis siklus hidup sehingga dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, komprehensif, dan terpadu.
 

Pewarta : Aadiaat MS
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024