Solok (ANTARA) - Kepemimpinan Eric Thohir, PLN terus dukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, salah satunya program desa berdaya pesona ekowisata di Air Dingim, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat meresmikan secara simbolis Program Desa Berdaya Pesona Ekowisata Aia Dingin, bertempat di Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah Solok Radjo Hidden Gems, Jumat.
Upaya itu, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Program Desa Berdaya Pesona Ekowisata Aia Dingin adalah bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang bertujuan menggali potensi alam, budaya, dan ekonomi kreatif lokal pada Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah Solok Radjo Hidden Gems serta Hutan Kemasyarakatan KSU Sosial Solok Radjo Bukik Tabuah, Nagari Aia Dingin.
Program Desa Berdaya Pesona Ekowisata Aia Dingin direalisasikan dalam bantuan pembuatan gapura, bantuan biaya pelatihan guna penguatan kapasitas stakeholder lokal, penambahan signage informasi wisata kopi dan budaya, instalasi air PAMSIMAS, penambahan WC, upgrade fasilitas camp, pembuatan tempat pengolahan sampah, biaya sosialisasi sadar ekowisata dan sadar pengolahan sampah, serta penambahan kareke di sepanjang Jalan Bukik Tabuah.
Joni Sandika Putra, pengelola Solok Radjo dan Ketua Koperasi Produsen Serba Usaha (KPSU) Solok Radjo, pada kegiatan peresmian, sampaikan ucapan terima kasihnya kepada PLN. Menurutnya, dampak Covid-19 sudah sangat menguras eksistensi kawasan ekowisata ini. Setelah bangkit sebentar, bencana Sumbar beberapa waktu lalu kembali membuat arus wisatawan Bukik Tabuah menurun kembali.
‘’Bantuan PLN adalah umpama telaga air pada Solok Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah yang tengah kekeringan. Terima kasih kepada Bapak Ibu PLN dan pihak-pihak terkait yang membantu terealisasinya bantuan TJSL ini. Sangat berarti bagi kami dan secara signifikan menambah angka kunjungan ke kawasan ekowisata ini,’’ ungkap Joni.
Berkat bantuan PLN, lanjut Joni, solusi keterbatasan sumber air di lokasi ekowisata tersebut dapat teratasi. Lokasi juga lebih benderang karena suplai listrik sudah stabil dan besar.
‘’Pengunjung lebih betah karena kekurangan di lokasi hidden gems ini bisa diminimalisir. Sekarang jumlah pengunjung yang menginap juga lebih banyak,’’ lanjut Joni.
Langkah-langkah pengembangan potensi kawasan ekowisata senilai Rp. 300 Juta ini sejalan dengan komitmen PLN untuk membangun ekonomi melalui pengembangan kawasan ekowisata baik pilar lingkungan, pilar pendidikan, dan pilar ekonomi.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, menjadi kehormatan bagi PLN dapat berkontribusi mengembangkan kawasan ekowisata Bukik Tabuah. Pengembangan dari bantuan TJSL PLN harapannya berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar.
Berkembangnya Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah juga dapat menciptakan diversifikasi ekonomi yang mungkin sebelumnya bergantung pada sektor tunggal atau sektor terbatas, sehingga dapat menciptakan peningkatan ekonomi berkelanjutan.
“PLN hadir mendukung ekonomi masyarakat. Harapannya setelah pengembangan lokasi ini masyarakat yang berkunjung ke Aia Dingin bukan hanya untuk menikmati kopi Solok Radjo, tetapi juga untuk menginap dan menikmati alam. Semoga semakin membaiknya lokasi ini menambah waktu kunjungan para wisatawan,” lanjut Eric.*
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat meresmikan secara simbolis Program Desa Berdaya Pesona Ekowisata Aia Dingin, bertempat di Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah Solok Radjo Hidden Gems, Jumat.
Upaya itu, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Program Desa Berdaya Pesona Ekowisata Aia Dingin adalah bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang bertujuan menggali potensi alam, budaya, dan ekonomi kreatif lokal pada Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah Solok Radjo Hidden Gems serta Hutan Kemasyarakatan KSU Sosial Solok Radjo Bukik Tabuah, Nagari Aia Dingin.
Program Desa Berdaya Pesona Ekowisata Aia Dingin direalisasikan dalam bantuan pembuatan gapura, bantuan biaya pelatihan guna penguatan kapasitas stakeholder lokal, penambahan signage informasi wisata kopi dan budaya, instalasi air PAMSIMAS, penambahan WC, upgrade fasilitas camp, pembuatan tempat pengolahan sampah, biaya sosialisasi sadar ekowisata dan sadar pengolahan sampah, serta penambahan kareke di sepanjang Jalan Bukik Tabuah.
Joni Sandika Putra, pengelola Solok Radjo dan Ketua Koperasi Produsen Serba Usaha (KPSU) Solok Radjo, pada kegiatan peresmian, sampaikan ucapan terima kasihnya kepada PLN. Menurutnya, dampak Covid-19 sudah sangat menguras eksistensi kawasan ekowisata ini. Setelah bangkit sebentar, bencana Sumbar beberapa waktu lalu kembali membuat arus wisatawan Bukik Tabuah menurun kembali.
‘’Bantuan PLN adalah umpama telaga air pada Solok Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah yang tengah kekeringan. Terima kasih kepada Bapak Ibu PLN dan pihak-pihak terkait yang membantu terealisasinya bantuan TJSL ini. Sangat berarti bagi kami dan secara signifikan menambah angka kunjungan ke kawasan ekowisata ini,’’ ungkap Joni.
Berkat bantuan PLN, lanjut Joni, solusi keterbatasan sumber air di lokasi ekowisata tersebut dapat teratasi. Lokasi juga lebih benderang karena suplai listrik sudah stabil dan besar.
‘’Pengunjung lebih betah karena kekurangan di lokasi hidden gems ini bisa diminimalisir. Sekarang jumlah pengunjung yang menginap juga lebih banyak,’’ lanjut Joni.
Langkah-langkah pengembangan potensi kawasan ekowisata senilai Rp. 300 Juta ini sejalan dengan komitmen PLN untuk membangun ekonomi melalui pengembangan kawasan ekowisata baik pilar lingkungan, pilar pendidikan, dan pilar ekonomi.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, menjadi kehormatan bagi PLN dapat berkontribusi mengembangkan kawasan ekowisata Bukik Tabuah. Pengembangan dari bantuan TJSL PLN harapannya berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar.
Berkembangnya Kawasan Ekowisata Bukik Tabuah juga dapat menciptakan diversifikasi ekonomi yang mungkin sebelumnya bergantung pada sektor tunggal atau sektor terbatas, sehingga dapat menciptakan peningkatan ekonomi berkelanjutan.
“PLN hadir mendukung ekonomi masyarakat. Harapannya setelah pengembangan lokasi ini masyarakat yang berkunjung ke Aia Dingin bukan hanya untuk menikmati kopi Solok Radjo, tetapi juga untuk menginap dan menikmati alam. Semoga semakin membaiknya lokasi ini menambah waktu kunjungan para wisatawan,” lanjut Eric.*