Bukittinggi (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi menyoroti peristiwa kerusuhan antar pelajar di daerah setempat. Wako mendatangi sekolah yang terlibat dan berikan arahan bersikap positif dan tidak melakukan aksi anarkis.
"Jangan gunakan kekerasan untuk selesaikan masalah. Para pelajar harus beradab. Wajib diubah dengan kegiatan positif. Salah satunya dengan gotong royong di sekolah yang pelajar mereka jadi korban," kata Wako Erman, Jumat (6/9).
Kejadian kerusuhan diketahui antara pelajar SMA Pembangunan (SMAP) Bukittinggi dengan sejumlah pelajar sekolah lain saat pawai alegoris Hari Kemerdekaan.
Kejadian yang sempat menghebohkan dunia maya itu, memang menyita perhatian warga. Tidak sedikit komen negatif terhadap pelajar SMAP atas kejadian, yang menimbulkan korban luka luka pada pelajar sekolah lain.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, tindakan anarkis tidak bisa ditolerir. Bibit perilaku negatif, harus segera dirubah dari dini.
Wako mengatakan anak muda merupakan generasi penerus bangsa. Pemerintah terus berupaya berikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan pendidikan para generasi muda, salah satunya dengan membantu pembayaran iuran komite setiap pelajar.
“Untuk SMA swasta, juga kita bayarkan iuran komitenya sebesar Rp150 ribu. Jika jumlahnya lebih dari itu, sisanya itu saja yang harus dibayarkan oleh orang tua murid. Subsidi uang komite ini, akan tetap dilanjutkan tahun depan,” kata dia.
Wako Erman berharap, pelajar di SMAP menjadi generasi yang produktif. Memberikan hal hal positif untuk keluarga dan lingkungan.
“Banyak orang sukses yang lahir dari SMAP Bukittinggi. Jangan lagi ciptakan keributan, pastikan lulus dari SMAP, para pelajar harus punya adab yang bagus, rumuskan masa depan yang positif. Perbanyak kawan, kurangi lawan,” pungkasnya.
"Jangan gunakan kekerasan untuk selesaikan masalah. Para pelajar harus beradab. Wajib diubah dengan kegiatan positif. Salah satunya dengan gotong royong di sekolah yang pelajar mereka jadi korban," kata Wako Erman, Jumat (6/9).
Kejadian kerusuhan diketahui antara pelajar SMA Pembangunan (SMAP) Bukittinggi dengan sejumlah pelajar sekolah lain saat pawai alegoris Hari Kemerdekaan.
Kejadian yang sempat menghebohkan dunia maya itu, memang menyita perhatian warga. Tidak sedikit komen negatif terhadap pelajar SMAP atas kejadian, yang menimbulkan korban luka luka pada pelajar sekolah lain.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, tindakan anarkis tidak bisa ditolerir. Bibit perilaku negatif, harus segera dirubah dari dini.
Wako mengatakan anak muda merupakan generasi penerus bangsa. Pemerintah terus berupaya berikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan pendidikan para generasi muda, salah satunya dengan membantu pembayaran iuran komite setiap pelajar.
“Untuk SMA swasta, juga kita bayarkan iuran komitenya sebesar Rp150 ribu. Jika jumlahnya lebih dari itu, sisanya itu saja yang harus dibayarkan oleh orang tua murid. Subsidi uang komite ini, akan tetap dilanjutkan tahun depan,” kata dia.
Wako Erman berharap, pelajar di SMAP menjadi generasi yang produktif. Memberikan hal hal positif untuk keluarga dan lingkungan.
“Banyak orang sukses yang lahir dari SMAP Bukittinggi. Jangan lagi ciptakan keributan, pastikan lulus dari SMAP, para pelajar harus punya adab yang bagus, rumuskan masa depan yang positif. Perbanyak kawan, kurangi lawan,” pungkasnya.