Padang (ANTARA) - Puluhan peserta dan para ibu yang berkumpul pada saat pelatihan menjahit, para Srikandi PLN ajak para ibu merdeka berlistrik dengan menggunakan aplikasi PLN Mobile, bertepatan pada kagiatan pelatihan menjahit dan membatik.

Kegiatan pelatihan Pelatihan Menjahit dan Membatik oleh Komunitas Sahabat Rangkul Indonesia dan PLN Peduli di Aula Reffan House, Senin.

Wilsriza, Manager PLN UP3 Padang menyampaikan, pada era digitalisasi saat ini, layanan melalui teknologi adalah sebuah kebutuhan. Maka PLN terus bertransformasi untuk memudahkan masyarakat menikmati layanan kelistrikan dari PLN lewat layanan digitalisasinya. 

‘’79 tahun Indonesia, 79 tahun pula PLN hadir seiring pertumbuhan bangsa. PLN Mobile adalah salah satu persembahan kami untuk seluruh masyarakat agar dapat merdeka menikmati seluruh layanan PLN dalam genggaman,’’ tutur Wilsriza. 

PLN Mobile diharapkan dapat memudahkan kebutuhan rutinitas ibu-ibu dengan layanan lewat genggaman, sehingga tidak mengganggu produktivitas bekerja dan berkarya. ‘’Kami tahu mayoritas ibu-ibu adalah tumpuan operasional rumah tangga. Dengan PLN Mobile kami mengajak ibu-ibu untuk melakukan pembayaran listrik atau pembelian token secara rutin di PLN Mobile. Selain mudah, ada peluang point yang diundi setiap bulannya,’’ lanjut Wilsriza.

Para Srikandi juga mengajak para ibu untuk menggunakan fitur Catat Meter atau SwaCam. Yaitu fitur kekinian yang memfasilitasi pelanggan untuk melakukan pencatatan angka meter secara mandiri pada masa periode cacat meter, antara tanggal 23-27 setiap bulannya. 

Dengan melakukan pencatatan meter sendiri, pelanggan tidak perlu lagi dikunjungi oleh petugas catat meter. Pelaggan juga dapat segera mengetahui perkiraan pemakaian listrik setiap bulannya sebelum tagihan rekening listrik resmi keluar.

PLN Mobile juga dilengkapi dengan fitur jual beli “Marketplace”. Wilsriza mengatakan, puluhan ribu UMKM binaan PLN telah bergabung dan menjajakan produknya pada “Marketplace” PLN Mobile. Fitur ini menjadi komitmen PLN dalam mendukung kemajuan UMKM dalam negeri dengan membantu memberi wadah untuk memperluas pasar.

‘’Jadi silahkan ibu-ibu, jika ingin memperluas pasar hasil menjahit dan membatiknya nanti, silahkan pasarkan di Marketplace. Silahkan juga berbelanja disini. Sangat mudah dan praktis,’’ sampainya.

Jika di rumah atau lingkungan sekitar terdapat potensi bahasa kelistrikan, para ibu diimbau untuk melaporkan melalui PLN Mobile, yaitu pada fitur Pengaduan. Fitur Pengaduan telah dirancang terintegrasi dengan baik ke aplikasi pendukung di outage management, yaitu; Yantek Mobile, APKT dan AP2T. 

‘’Dengan terintegrasinya sistem kami, pengaduan ibu-ibu dipastikan akan langsung sampai ke petugas secara realtime dan sesegera mungkin dieksekusi. Jadi ibu-ibu tidak perlu keluar rumah dan melapor ke PLN terdekat, bisa lebih tenang dan nyaman di rumah saja. Petugas kami akan selesaikan setiap laporannya,’’ terang Wilsriza.

Sementara itu Reffan, Ketua Forum UMKM Sumatera Barat dan narasumber pada pelatihan tersebut mengatakan, ia siap mendukung aplikasi PLN Mobile sebagai media pemasaran produk UMKM binaannya. 

‘’Saya siap mengajak seluruh UMKM binaan Forum UMKM Sumbar untuk memasarkan produknya di Marketplace PLN Mobile. Binaan kami sudah tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumbar. PLN sudah sangat peduli pada UMKM Sumbar diantaranya lewat bantuan TJSL-nya. Sinergi ini perlu dilanjutkan dengan meneruskan pemasaran para UMKM melalui fitur Marketplace,’’ terang Reffan.*

Pewarta : Rls-Nancy
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024