Pariaman (ANTARA) - Realisasi pencocokan dan penelitian (Coklit) untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) telah mencapai 96 persen atau 69.700-an dari 72.654 pemilih yang ada di daerah itu.
"Alhamdulillah proses Coklit telah mencapai 96 persen, tinggal empat persen lagi yang akan di-Coklit oleh Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Pemilih) kita," kata
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Pariaman Afriwaty Zen di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan empat persen pemilih yang belum dilakukan pencoklitan tersebut karena adanya warga yang sedang liburan sehingga Pantarlih tidak dapat bertemu dengan pemilih tersebut.
Namun, lanjutnya pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengatasi hal tersebut dengan menerapkan sistem daring yaitu melalui telepon video.
Ia menjelaskan Coklit tersebut dilakukan untuk pemutakhiran data pemilih dengan Pantarlih mendatangi rumah pemilih guna memastikan elemen data.
Ia menyampaikan dari hasil Coklit yang dilakukan ditemukan adanya pemilih yang meninggal dunia, pindah domisili, perubahan status dari sipil menjadi TNI dan Polri.
"Jumlahnya masih direkap oleh Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara," katanya.
Ia mengatakan pihaknya diberikan batas waktu Coklit hingga 24 Juli 2024 namun melihat dari perkembangannya tahapan dalam Pilkada tersebut dapat selesai dalam beberapa hari ke depan.
"Alhamdulillah, Kota Pariaman masuk lima besar untuk persentase pencoklitan tertinggi di Sumbar," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengajak warga di daerah itu untuk mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 dilaksanakan secara damai dan badunsanak.
"Pilihan boleh berbeda, tapi kita harus tetap menjunjung tinggi kedamaian, ketenangan, kenyamanan dan keamanan. Tetap jaga Pemilu badunsanak seperti yang telah kita lakukan selama ini," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman, Minggu.
Ia mengatakan Pilkada bukan hanya milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Pemkot Pariaman saja namun juga milik warga sehingga seluruh elemen masyarakat di daerah itu wajib ikut menyukseskan pesta demokrasi tersebut.
Menurutnya menyukseskan pesta demokrasi tersebut tidak saja dengan datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani namun juga menjaga pelaksanaannya agar lancar dan damai.
"Alhamdulillah proses Coklit telah mencapai 96 persen, tinggal empat persen lagi yang akan di-Coklit oleh Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Pemilih) kita," kata
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Pariaman Afriwaty Zen di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan empat persen pemilih yang belum dilakukan pencoklitan tersebut karena adanya warga yang sedang liburan sehingga Pantarlih tidak dapat bertemu dengan pemilih tersebut.
Namun, lanjutnya pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengatasi hal tersebut dengan menerapkan sistem daring yaitu melalui telepon video.
Ia menjelaskan Coklit tersebut dilakukan untuk pemutakhiran data pemilih dengan Pantarlih mendatangi rumah pemilih guna memastikan elemen data.
Ia menyampaikan dari hasil Coklit yang dilakukan ditemukan adanya pemilih yang meninggal dunia, pindah domisili, perubahan status dari sipil menjadi TNI dan Polri.
"Jumlahnya masih direkap oleh Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara," katanya.
Ia mengatakan pihaknya diberikan batas waktu Coklit hingga 24 Juli 2024 namun melihat dari perkembangannya tahapan dalam Pilkada tersebut dapat selesai dalam beberapa hari ke depan.
"Alhamdulillah, Kota Pariaman masuk lima besar untuk persentase pencoklitan tertinggi di Sumbar," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengajak warga di daerah itu untuk mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 dilaksanakan secara damai dan badunsanak.
"Pilihan boleh berbeda, tapi kita harus tetap menjunjung tinggi kedamaian, ketenangan, kenyamanan dan keamanan. Tetap jaga Pemilu badunsanak seperti yang telah kita lakukan selama ini," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman, Minggu.
Ia mengatakan Pilkada bukan hanya milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Pemkot Pariaman saja namun juga milik warga sehingga seluruh elemen masyarakat di daerah itu wajib ikut menyukseskan pesta demokrasi tersebut.
Menurutnya menyukseskan pesta demokrasi tersebut tidak saja dengan datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani namun juga menjaga pelaksanaannya agar lancar dan damai.