Sawahlunto (ANTARA) -
Pemerintah Desa Kubang Tangah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menyelenggarakan bimbingan pengolahan menu balita stunting.
Kepala Desa Kubang Tangah Rice Ricardo, di Sawahlunto, Senin menyampaikan bimbingan pengolahan menu itu menjadi salah satu upaya pihaknya dalam mencegah dan menurunkan prevalensi stunting di desa tersebut.
"Jadi melalui bimbingan ini kita meningkatkan wawasan dan kapasitas ibu-ibu yang anaknya terindikasi stunting untuk bagaimana mengolah makanan menjadi menu yang sesuai dengan kebutuhan anak stunting. Ini penting sekali sebab intervensi penanganan stunting paling berpengaruh itu dari faktor makanan," kata dia.
Ia menyebut peserta dari bimbingan pengolahan menu itu adalah para ibu dari anak terindikasi stunting, anak underweight (berat badan kurang) dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Kemudian untuk pemateri yakni dari jajaran Penyuluh Keluarga Berkualitas Kecamatan Lembah Segar dan Kepala Puskesmas Lunto.
"Dari evaluasi kita selama ini ada keluhan dari masyarakat kalau menu sehat untuk stunting itu ribet, mahal dan lain-lain. Sekarang melalui bimbingan ini disampaikan bagaimana solusinya sehingga menu tersebut bisa dibuat secara terjangkau dan tidak rumit," katanya.
Kepala Desa Rice menjelaskan, pihaknya tidak hanya membimbing bagaimana menyiapkan menu yang sehat dan sesuai untuk anak stunting. Sebelumnya juga telah diberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Untuk program bantuan PMT stunting itu diberikan dalam jangka waktu sekali dalam tiga bulan.
Dalam setiap paket bantuan PMT itu berisi susu, bubur kacang hijau, telur dan biskuit regal plus B.
"Sebelum memberikan bantuan PMT ini, kami didampingi dan terlebih dahulu berkonsultasi kepada jajaran Puskesmas Lunto bagian gizi agar PMT yang diberikan ini sesuai dengan kebutuhan nutrisi sesuai kajian medis," katanya.
Kepala Desa Kubang Tangah menyebut komitmen dalam mengurangi anak-anak terindikasi stunting ini diterapkan melalui banyak program. Seperti Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Desa, sosialisasi pencegahan stunting, pendampingan ibu hamil rawan melahirkan anak stunting dan praktek menu untuk balita stunting.
Hasilnya telah terlihat, yakni tercatat setiap tahun di desa itu selalu ada pengurangan jumlah anak stunting, sehingga pada Tahun 2024 ini tersisa hanya tujuh orang anak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan apresiasi dan terima kasih terhadap kinerja dan program yang dilaksanakan Pemdes Kubang Tangah tersebut, sebagai peran serta mendukung Pemkot dalam menurunkan angka prevalensi stunting.
"Apresiasi sekali terhadap inisiatif dari Pemdes Kubang Tangah menindaklanjuti komitmen Pemkot Sawahlunto terhadap penurunan jumlah balita stunting. Memang pekerjaan untuk menangani stunting ini sangat ditentukan oleh dukungan pemerintah terdepan yakni jajaran desa dan kelurahan," kata dia.
Mendukung upaya Pemdes Kubang Tangah di bidang stunting itu, Pj Wali Kota Fauzan Hasan mengarahkan jajaran perangkat daerah terkait untuk membantu dan menyinkronkan program dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemdes Kubang itu. (Yudha Ahada)