Sawahlunto (ANTARA) - Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra, menyerahkan bantuan 6 unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada Dolas Songket di Dusun Guguak Palam, Desa Lunto Timur, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Rabu (3/7/2024) pagi.
Diterima oleh Pejabat (Pj) Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan, bantuan alat tenun itu selanjutnya diserahkan kepada pengelola Dolas Songket, Anita Dona Asri. Penyerahan bantuan itu disaksikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto, termasuk Kepala Desa Lunto Timur.
Selain itu, juga hadir sejumlah staf pimpinan dan karyawan PT Semen Padang. Di antaranya, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Iskandar Zulkarnain Lubis, Kepala Unit CSR, Dedi M Sidiq beserta jajarannya, dan Ka. Protokoler Unit Humas & Kesekretariatan, Hendrik Dela Roza.
PT Semen Padang, kata Indrieffouny, berharap bantuan Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM yang diserahkan ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas songket yang diproduksi oleh Dolas Songket yang merupakan salah satu mitra PT Semen Padang dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Pemberdayaan terhadap Dolas Songket ini pun dilakukan oleh PT Semen Padang, karena pembinaan yang dilakukan oleh Dolas Songket kepada para penenun di Desa Lunto Timur ini sejalan dengan program TJSL perusahaan yang berorientasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang berpedoman kepada ISO 26000 SR, sebagai standar pelaksanaan program CSR.
Bahkan, kata dia, berbagai bantuan pun telah disalurkan oleh PT Semen Padang untuk mendukung Dolas Songket dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat Sawahlunto, khususnya masyarakat di Lunto Timur. Bantuan tersebut selain ATBM, juga ada bantuan berupa pelatihan digital dan desain songket, serta pelatihan manajemen bisnis dan manajemen keuangan kepada pengelola Dolas Songket.
Tidak hanya itu, PT Semen Padang perusahaan juga membantu mempromosikan Dolas Songket melalui berbagai pameran. Bantuan promosi itu dilakukan, karena sebagus apapun produknya kalau tidak didukung oleh pemasaran yang baik, tentu tidak akan dikenal oleh masyarakat dan tidak akan ada transaksi jual beli. Apalagi, lokasi Dolas Songket sendiri yang berada di Desa Lunto Timur, juga jauh dari pasar.
"Makanya, PT Semen Padang siap mendukung marketing Dolas Songket. Dukungan tersebut selain melalui event pameran, juga dukungan marketing di berbagai platform media sosial, sehingga bisa efektif untuk menjangkau konsumen nantinya. Nah, dengan begitu, maka peluang Dolas Songket untuk mendunia akan semakin terbuka lebar," ujarnya.
PT Semen Padang sebagai bagian dari SIG, sebutnya, adalah sebuah perusahaan BUMN yang sudah hadir di Indonesia sejak 1910, dan sampai saat ini PT Semen Padang masih tetap survive berkat dukungan dari masyarakat dan pemerintah. "Maka dari itu, kami berharap masyarakat dan pemerintah daerah terus mendukung PT Semen Padang di tengah persaingan industri semen saat ini, sehingga PT Semen Padang terus memberikan manfaat kepada masyarakat," katanya.
Pj Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah berkolaborasi dengan Dolas Singket dalam pemberdayaan para penenun di Desa Lunto Timur ini. Dia berharap, bantuan ATBM yang diberikan oleh PT Semen Padang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Dolas Songket dalam meningkatkan produksi songket yang berkualitas.
"Semoga Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM ini menjadi ATM bagi penenun kita. ATM ini kan sumber uang, makanya jadikanlah ATBM ini sebagai ATM untuk masyarakat Lunto Timur, khususnya bagi para penenun binaan Dolas Songket. Apalagi, di belakang Dolas Songket ini juga ada PT Semen Padang yang mendukung penuh pembinaan terhadap penenun Dolas Songket. Tentunya, ini sebuah kebanggaan bagi Dolas Songket sendiri," katanya.
Pejabat Walikota dari daerah berjulukan 'Kota Arang' itu, juga sepakat dengan PT Semen Padang untuk menjadikan Dolas Songket Mendunia. "Saya sangat sepakat sekali dengan PT Semen Padang. Songket yang diproduksi Dolas Songket ini harus kita dukung untuk mendunia. Tentunya, pengelola Dolas Songket harus melakukan inovasi terhadap songket yang diproduksinya," ujar Fauzan.
Inovasi itu harus dilakukan, sebutnya, karena songket sendiri merupakan produk ekslusif dan belum menyasar masyarakat golongan menengah ke bawah, mengingat harganya tidak ada yang di bawah Rp300 ribu per meter. Untuk itu, yang harus dipikirkan oleh Dolas Songket ke depannya adalah bagaimana mempromosikan songket sampai level bawah.
Dia pun menyarankan strategi yang bisa diimplementasikan oleh Dolas Songket, seperti mengkombinasikan songket dengan baju kaus dan baju kemeja, serta kombinasi songket dengan jacket, serta membuat logo dari songket untuk kebutuhan baju bagi karyawan atau pegawai instansi, termasuk bagi karyawan PT Semen Padang sendiri. "Nah, dengan begitu kita tidak harus beli songket 2-3 meter. Setengah meter pun bisa, sehingga dengan begitu masyarakat level bawah pun juga bisa menjangkaunya," kata Fauzan.
Pengelola Dolas Songket Anita Dona Asri mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan Alat Tenun Bukan Mesin kepada Dolas Songket. Kata dia, bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi Dolas Songket untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. "Selama ini untuk 1 bulan itu, kami bisa memproduksi 150 pcs. Nah, dengan adanya bantuan alat tenun ini, maka ke depan jumlah songket yang kami produksi bisa ditingkatkan," katanya.
Dia pun mengaku bangga menjadi mitra PT Semen Padang dalam program pemberdayaan masyarakat. Karena, dukungan dari perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumbar ini sangat luar biasa manfaatnya. Karena, selain diberikan bantuan ATBM, sebelumnya Dolas Songket juga difasilitasi oleh PT Semen Padang untuk berbagai pelatihan, seperti manajemen bisnis dan keuangan, serta pelatihan membuat motif.
"Selain itu, kami juga dibantu berbagai peralatan lainnya seperti laptop untuk membuat desain motif dan juga bantuan printer untuk mencetak motif songket yang kami desain. Intinya, kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari mitra PT Semen Padang dalam program pemberdayaan masyarakat. Kesempatan dan kepercayaan dari PT Semen Padang ini insya Allah tidak akan kami sia-siakan, dan akan kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Dona.
Terkait saran dari Pj Walikota Sawahlunto, Dona pun mengaku sangat setuju dengan saran tersebut, mengingat songket sendiri merupakan produk ekslusif dengan harga bisa mencapai jutaan rupiah. "Ya, saya sangat setuju sekali. Karena, saran tersebut pada intinya, bagaimana semua orang bisa pakai songket. Saran ini akan jadi masukan buat Dolas Songket untuk ke depannya," pungkas Dona.(*)
Diterima oleh Pejabat (Pj) Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan, bantuan alat tenun itu selanjutnya diserahkan kepada pengelola Dolas Songket, Anita Dona Asri. Penyerahan bantuan itu disaksikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto, termasuk Kepala Desa Lunto Timur.
Selain itu, juga hadir sejumlah staf pimpinan dan karyawan PT Semen Padang. Di antaranya, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Iskandar Zulkarnain Lubis, Kepala Unit CSR, Dedi M Sidiq beserta jajarannya, dan Ka. Protokoler Unit Humas & Kesekretariatan, Hendrik Dela Roza.
PT Semen Padang, kata Indrieffouny, berharap bantuan Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM yang diserahkan ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas songket yang diproduksi oleh Dolas Songket yang merupakan salah satu mitra PT Semen Padang dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Pemberdayaan terhadap Dolas Songket ini pun dilakukan oleh PT Semen Padang, karena pembinaan yang dilakukan oleh Dolas Songket kepada para penenun di Desa Lunto Timur ini sejalan dengan program TJSL perusahaan yang berorientasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang berpedoman kepada ISO 26000 SR, sebagai standar pelaksanaan program CSR.
Bahkan, kata dia, berbagai bantuan pun telah disalurkan oleh PT Semen Padang untuk mendukung Dolas Songket dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat Sawahlunto, khususnya masyarakat di Lunto Timur. Bantuan tersebut selain ATBM, juga ada bantuan berupa pelatihan digital dan desain songket, serta pelatihan manajemen bisnis dan manajemen keuangan kepada pengelola Dolas Songket.
Tidak hanya itu, PT Semen Padang perusahaan juga membantu mempromosikan Dolas Songket melalui berbagai pameran. Bantuan promosi itu dilakukan, karena sebagus apapun produknya kalau tidak didukung oleh pemasaran yang baik, tentu tidak akan dikenal oleh masyarakat dan tidak akan ada transaksi jual beli. Apalagi, lokasi Dolas Songket sendiri yang berada di Desa Lunto Timur, juga jauh dari pasar.
"Makanya, PT Semen Padang siap mendukung marketing Dolas Songket. Dukungan tersebut selain melalui event pameran, juga dukungan marketing di berbagai platform media sosial, sehingga bisa efektif untuk menjangkau konsumen nantinya. Nah, dengan begitu, maka peluang Dolas Songket untuk mendunia akan semakin terbuka lebar," ujarnya.
PT Semen Padang sebagai bagian dari SIG, sebutnya, adalah sebuah perusahaan BUMN yang sudah hadir di Indonesia sejak 1910, dan sampai saat ini PT Semen Padang masih tetap survive berkat dukungan dari masyarakat dan pemerintah. "Maka dari itu, kami berharap masyarakat dan pemerintah daerah terus mendukung PT Semen Padang di tengah persaingan industri semen saat ini, sehingga PT Semen Padang terus memberikan manfaat kepada masyarakat," katanya.
Pj Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah berkolaborasi dengan Dolas Singket dalam pemberdayaan para penenun di Desa Lunto Timur ini. Dia berharap, bantuan ATBM yang diberikan oleh PT Semen Padang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Dolas Songket dalam meningkatkan produksi songket yang berkualitas.
"Semoga Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM ini menjadi ATM bagi penenun kita. ATM ini kan sumber uang, makanya jadikanlah ATBM ini sebagai ATM untuk masyarakat Lunto Timur, khususnya bagi para penenun binaan Dolas Songket. Apalagi, di belakang Dolas Songket ini juga ada PT Semen Padang yang mendukung penuh pembinaan terhadap penenun Dolas Songket. Tentunya, ini sebuah kebanggaan bagi Dolas Songket sendiri," katanya.
Pejabat Walikota dari daerah berjulukan 'Kota Arang' itu, juga sepakat dengan PT Semen Padang untuk menjadikan Dolas Songket Mendunia. "Saya sangat sepakat sekali dengan PT Semen Padang. Songket yang diproduksi Dolas Songket ini harus kita dukung untuk mendunia. Tentunya, pengelola Dolas Songket harus melakukan inovasi terhadap songket yang diproduksinya," ujar Fauzan.
Inovasi itu harus dilakukan, sebutnya, karena songket sendiri merupakan produk ekslusif dan belum menyasar masyarakat golongan menengah ke bawah, mengingat harganya tidak ada yang di bawah Rp300 ribu per meter. Untuk itu, yang harus dipikirkan oleh Dolas Songket ke depannya adalah bagaimana mempromosikan songket sampai level bawah.
Dia pun menyarankan strategi yang bisa diimplementasikan oleh Dolas Songket, seperti mengkombinasikan songket dengan baju kaus dan baju kemeja, serta kombinasi songket dengan jacket, serta membuat logo dari songket untuk kebutuhan baju bagi karyawan atau pegawai instansi, termasuk bagi karyawan PT Semen Padang sendiri. "Nah, dengan begitu kita tidak harus beli songket 2-3 meter. Setengah meter pun bisa, sehingga dengan begitu masyarakat level bawah pun juga bisa menjangkaunya," kata Fauzan.
Pengelola Dolas Songket Anita Dona Asri mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah memberikan bantuan Alat Tenun Bukan Mesin kepada Dolas Songket. Kata dia, bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi Dolas Songket untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. "Selama ini untuk 1 bulan itu, kami bisa memproduksi 150 pcs. Nah, dengan adanya bantuan alat tenun ini, maka ke depan jumlah songket yang kami produksi bisa ditingkatkan," katanya.
Dia pun mengaku bangga menjadi mitra PT Semen Padang dalam program pemberdayaan masyarakat. Karena, dukungan dari perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumbar ini sangat luar biasa manfaatnya. Karena, selain diberikan bantuan ATBM, sebelumnya Dolas Songket juga difasilitasi oleh PT Semen Padang untuk berbagai pelatihan, seperti manajemen bisnis dan keuangan, serta pelatihan membuat motif.
"Selain itu, kami juga dibantu berbagai peralatan lainnya seperti laptop untuk membuat desain motif dan juga bantuan printer untuk mencetak motif songket yang kami desain. Intinya, kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari mitra PT Semen Padang dalam program pemberdayaan masyarakat. Kesempatan dan kepercayaan dari PT Semen Padang ini insya Allah tidak akan kami sia-siakan, dan akan kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Dona.
Terkait saran dari Pj Walikota Sawahlunto, Dona pun mengaku sangat setuju dengan saran tersebut, mengingat songket sendiri merupakan produk ekslusif dengan harga bisa mencapai jutaan rupiah. "Ya, saya sangat setuju sekali. Karena, saran tersebut pada intinya, bagaimana semua orang bisa pakai songket. Saran ini akan jadi masukan buat Dolas Songket untuk ke depannya," pungkas Dona.(*)