Padang (ANTARA) - Terus berkomitmen melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PT Semen Padang menggelar Sosialisasi Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) kepada masyarakat di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang di Gedung Bapermas, Kelurahan Rawang, Rabu (26/6/2024).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Camat Padang Selatan Anhal Mulya Perkasa dan dihadiri Lurah Rawang Indra Murni dan 30 peserta yang berasal dari RT 2 dan RT 3, Kelurahan Rawang. Sementara sosialisasi disampaikan oleh Tenaga Ahli Maggot PT Semen Padang Resti Rahayu dan Sekretaris KUBE Organic Feed Andi Ilham. Hadir pada kesempatan itu Kepala Unit CSR PT Semen Padang diwakili Yaldi.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis di tempat terpisah mengatakan, kegiatan Sosialisasi Budidaya Maggot Black Soldier Fly ini merupakan contoh nyata dari komitmen anak usaha SIG ini dalam menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dengan mengacu pada pedoman yang diatur oleh Peraturan Menteri BUMN nomor Per1/MBU/03/2023.
Keseriusan PT Semen Padang dalam memgembangkan Maggot ini telah dibuktikan dengan Penandatangan Kerja Sama (PKS) terkait program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2024, di Wisma Indarung PT Semen Padang pada Kamis (22/2/2024), dengan menggandeng Pusat Studi Alam Sumatera (PSAS) Universitas Andalas dan KUBE Organic Feed.
"PT Semen Padang, sebagai pionir industri semen di Asia Tenggara, telah menunjukkan keseriusannya dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui program ini. Keterlibatan Pusat Studi Alam Sumatera (PSAS) Universitas Andalas dan KUBE Organic Feed sebagai mitra dalam program ini juga menunjukkan kolaborasi yang strategis untuk mencapai tujuan bersama dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan mematuhi standar global ISO 26000 SR," katanya.
Dia berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat citra PT Semen Padang dalam praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan di sektor industri.
Camat Padang Selatan Anhal Mulya Perkasa mengatakan, pihaknya atas nama Pemko Padang sangat menyambut baik Sosisalisasi Budidaya Maggot ini, karena pemerintah dalam hal ini bersama mitra, sedang berupaya bagaimana mengatasi persoalan sampah di kota Padang agar teratasi dan terurai. Ada beberapa program yang telah dilakukan seperti Padang Bagoro, Bank Sampah dan pembudidayaan Maggot ini.
Menurut Anhal, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama, bukan pemerintah saja ataupun masyarakat. Saat ini dalam sehari sampah di Kota Padang itu mencapai 650 ton yang semuanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Air Dingin, dan dikhawatirkan pada tahun 2026, TPAS Air Dingin tidak mampu menampung sampah lagi.
"Kita bersyukur dan berterimakasih kepada PT Semen Padang yang mengadakan Sosialisasi Budidaya Maggot, yang salah satu tujuannya mengatasi sampah agar terurai dan tidak berakhir di TPAS namun ada manfaatnya juga bagi masyarakat, salah satunya untuk pakan burung dan ikan. Ini bisa menjadi penambah pendapatan masyarakat," ujarnya.
Tenaga Ahli Rumah Maggot PT Semen Padang Resti Rahayu menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada PT Semen Padang, karena dilibatkan untuk mendampingi Program Maggot. “Ini merupakan hal yang luar biasa, dan ini menandakan bahwa Semen Padang bersungguh-sungguh dalam mengembangkan Maggot untuk pemberdayaan masyarakat. Kami siap untuk mendukung Program Maggot ini,” katanya.
Lurah Rawang Indra Murni menyebutkan, lokasi Budidaya Maggot nantinya berada di dekat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) di RT 3 Jalan Rawang Timur. Tempat tersebut sangat memadai dan memiliki lahan yang cukup luas.
"Harapannya, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan masyarakat Rawang dapat menerima manfaat dari Budidaya Maggot nantinya, mudah-mudahan bisa berkembang dan Rawang menjadi sentra Maggot di Kota Padang" katanya didampingi Ketua RW 13 Vivi Elvia Jufri.(*)
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Camat Padang Selatan Anhal Mulya Perkasa dan dihadiri Lurah Rawang Indra Murni dan 30 peserta yang berasal dari RT 2 dan RT 3, Kelurahan Rawang. Sementara sosialisasi disampaikan oleh Tenaga Ahli Maggot PT Semen Padang Resti Rahayu dan Sekretaris KUBE Organic Feed Andi Ilham. Hadir pada kesempatan itu Kepala Unit CSR PT Semen Padang diwakili Yaldi.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis di tempat terpisah mengatakan, kegiatan Sosialisasi Budidaya Maggot Black Soldier Fly ini merupakan contoh nyata dari komitmen anak usaha SIG ini dalam menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dengan mengacu pada pedoman yang diatur oleh Peraturan Menteri BUMN nomor Per1/MBU/03/2023.
Keseriusan PT Semen Padang dalam memgembangkan Maggot ini telah dibuktikan dengan Penandatangan Kerja Sama (PKS) terkait program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2024, di Wisma Indarung PT Semen Padang pada Kamis (22/2/2024), dengan menggandeng Pusat Studi Alam Sumatera (PSAS) Universitas Andalas dan KUBE Organic Feed.
"PT Semen Padang, sebagai pionir industri semen di Asia Tenggara, telah menunjukkan keseriusannya dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui program ini. Keterlibatan Pusat Studi Alam Sumatera (PSAS) Universitas Andalas dan KUBE Organic Feed sebagai mitra dalam program ini juga menunjukkan kolaborasi yang strategis untuk mencapai tujuan bersama dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan mematuhi standar global ISO 26000 SR," katanya.
Dia berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat citra PT Semen Padang dalam praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan di sektor industri.
Camat Padang Selatan Anhal Mulya Perkasa mengatakan, pihaknya atas nama Pemko Padang sangat menyambut baik Sosisalisasi Budidaya Maggot ini, karena pemerintah dalam hal ini bersama mitra, sedang berupaya bagaimana mengatasi persoalan sampah di kota Padang agar teratasi dan terurai. Ada beberapa program yang telah dilakukan seperti Padang Bagoro, Bank Sampah dan pembudidayaan Maggot ini.
Menurut Anhal, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama, bukan pemerintah saja ataupun masyarakat. Saat ini dalam sehari sampah di Kota Padang itu mencapai 650 ton yang semuanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Air Dingin, dan dikhawatirkan pada tahun 2026, TPAS Air Dingin tidak mampu menampung sampah lagi.
"Kita bersyukur dan berterimakasih kepada PT Semen Padang yang mengadakan Sosialisasi Budidaya Maggot, yang salah satu tujuannya mengatasi sampah agar terurai dan tidak berakhir di TPAS namun ada manfaatnya juga bagi masyarakat, salah satunya untuk pakan burung dan ikan. Ini bisa menjadi penambah pendapatan masyarakat," ujarnya.
Tenaga Ahli Rumah Maggot PT Semen Padang Resti Rahayu menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada PT Semen Padang, karena dilibatkan untuk mendampingi Program Maggot. “Ini merupakan hal yang luar biasa, dan ini menandakan bahwa Semen Padang bersungguh-sungguh dalam mengembangkan Maggot untuk pemberdayaan masyarakat. Kami siap untuk mendukung Program Maggot ini,” katanya.
Lurah Rawang Indra Murni menyebutkan, lokasi Budidaya Maggot nantinya berada di dekat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) di RT 3 Jalan Rawang Timur. Tempat tersebut sangat memadai dan memiliki lahan yang cukup luas.
"Harapannya, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan masyarakat Rawang dapat menerima manfaat dari Budidaya Maggot nantinya, mudah-mudahan bisa berkembang dan Rawang menjadi sentra Maggot di Kota Padang" katanya didampingi Ketua RW 13 Vivi Elvia Jufri.(*)