Bukittinggi (ANTARA) - Kepala Polisi Resor Kota (Kapolresta) Bukittinggi meminta kendaraan yang akan menuju Kota Padang dari arah Kota Bukittinggi untuk melalui jalur lintas Solok dan menghindari jalur Malalak.
"Kami minta pengendara khususnya kendaraan besar bersabar dan mengalihkan perjalanan melalui Padang Panjang-Solok untuk menuju Kota Padang yang dari arah Kota Bukittinggi," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombespol Yessi Kurniati, Senin.
Ia mengatakan jalur yang digunakan saat ini adalah jalan Malalak setelah musibah banjir bandang yang memutus jalan lintas utama Padang-Bukittinggi di Lembah Anai sejak awal Mei 2024.
Namun kondisi terkini, jalan pendukung ke Malalak dari arah Bukittinggi tepatnya di KecamatanAmpek Koto, Kabupaten Agam memiliki kontur jalanan kecil dan rusak ditambah adanya unit kendaraan besar yang rusak hingga membuat kemacetan.
"Ini yang membuat kemacetan panjang terjadi, di beberapa hari kami sengaja menutup akses jalan dari Bukittinggi. Untuk keamanan dan kenyamanan bersama, kami minta dialihkan melalui Solok," kata Yessi.
Kepolisian melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi selain mengurai kemacetan, juga terlihat berusaha menimbun lubang di jalanan sepanjang Ampek Koto dengan material batu dan tanah.
"Waktu perjalanan Bukittinggi-Padang yang ditempuh melalui Malalak saat normal biasanya tiga jam, namun dengan kondisi saat ini bisa lebih lima jam. Waktu tiga jam bisa dilalui dari Solok karena jalan yang lebar tanpa hambatan," kata Kapolresta.
Kepolisian mengungkap selain adanya kendaraan yang rusak dan terparkir membuat macet, juga ketika kendaraan besar yang tetap melalui jalan Ampek Koto.
"Ketika kendaraan besar ini saling berpapasan, itu butuh waktu yang cukup lama. Ditambah momen liburan yang membuat volume kendaraan meningkat," kata Kapolresta Yessi.
Ia menambahkan kondisi ini diperkirakan terus terjadi jika pengendara masih memaksakan diri melalui jalan Ampek Koto.
"Informasi terakhir yang kami terima, jalir Lembah Anai masih dalam pengerjaan dan diprediksi bisa dilalui kembali pada akhir Juli nanti," pungkasnya.
"Kami minta pengendara khususnya kendaraan besar bersabar dan mengalihkan perjalanan melalui Padang Panjang-Solok untuk menuju Kota Padang yang dari arah Kota Bukittinggi," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombespol Yessi Kurniati, Senin.
Ia mengatakan jalur yang digunakan saat ini adalah jalan Malalak setelah musibah banjir bandang yang memutus jalan lintas utama Padang-Bukittinggi di Lembah Anai sejak awal Mei 2024.
Namun kondisi terkini, jalan pendukung ke Malalak dari arah Bukittinggi tepatnya di KecamatanAmpek Koto, Kabupaten Agam memiliki kontur jalanan kecil dan rusak ditambah adanya unit kendaraan besar yang rusak hingga membuat kemacetan.
"Ini yang membuat kemacetan panjang terjadi, di beberapa hari kami sengaja menutup akses jalan dari Bukittinggi. Untuk keamanan dan kenyamanan bersama, kami minta dialihkan melalui Solok," kata Yessi.
Kepolisian melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi selain mengurai kemacetan, juga terlihat berusaha menimbun lubang di jalanan sepanjang Ampek Koto dengan material batu dan tanah.
"Waktu perjalanan Bukittinggi-Padang yang ditempuh melalui Malalak saat normal biasanya tiga jam, namun dengan kondisi saat ini bisa lebih lima jam. Waktu tiga jam bisa dilalui dari Solok karena jalan yang lebar tanpa hambatan," kata Kapolresta.
Kepolisian mengungkap selain adanya kendaraan yang rusak dan terparkir membuat macet, juga ketika kendaraan besar yang tetap melalui jalan Ampek Koto.
"Ketika kendaraan besar ini saling berpapasan, itu butuh waktu yang cukup lama. Ditambah momen liburan yang membuat volume kendaraan meningkat," kata Kapolresta Yessi.
Ia menambahkan kondisi ini diperkirakan terus terjadi jika pengendara masih memaksakan diri melalui jalan Ampek Koto.
"Informasi terakhir yang kami terima, jalir Lembah Anai masih dalam pengerjaan dan diprediksi bisa dilalui kembali pada akhir Juli nanti," pungkasnya.