Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat meluncurkan Program Inovasi Pelayanan Anak Terintegrasi sebagai salah satu upaya intervensi serentak dalam penanganan stunting di daerah itu.

Penjabat Wali Kota Padang, Andree Algamar di Padang, Jumat, menyebut pelayanan yang diberikan tersebut bertempat di lantai satu Gedung Management Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr  Rasidin Padang.

"Permasalahan stunting tidak bisa diselesaikan melalui program gizi saja, namun harus terintegrasi dengan program lainnya. Kota Padang menerjemahkannya dengan Program Inovasi Pelayanan Anak Terintegrasi ini," ujarnya.

Ia menilai ke depan, pencegahan stunting juga harus menjadi gerakan bersama dengan melihat semua unsur dan berbagai kalangan agar lebih efektif dan berjalan dengan lebih baik.

"Kita apresiasi RSUD dr Rasidin Padang yang hari ini meluncurkan program pelayanan anak terintegrasi dalam rangka penurunan stunting di Kota Padang dengan melibatkan Baznas Kota Padang," katanya.

Ia mengatakan program tersebut juga melibatkan dokter spesialis anak, spesialis rehabilitasi medis, perawat, fisioterapi, terapis wicara, laboratorium, radiologi dan nutrisionis.

Direktur RSUD dr Rasidin Padang Dessy Susanti menyebutkan dalam inovasi pelayanan anak terintegrasi terdapat empat pelayanan yang diberikan.

Pelayanan itu masing-masing deteksi dan diagnosis gangguan tumbuh kembang, kuratif dan rehabilitatif gangguan tumbuh kembang, kuratif dan rehabilitatif gangguan ibu hamil dengan resiko tinggi, dan konsultasi nutrisi pendampingan psikolog terkait parenting dan pendampingan kerohanian.

"Kita juga melibatkan Baznas Kota Padang dalam membantu menyediakan susu pangan olahan untuk keperluan medis khusus bagi balita stunting," katanya.

Ditargetkan balita stunting yang dirujuk dan dikelola oleh RSUD dan Baznas dapat keluar dari stunting dalam waktu tiga bulan.

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024