Sawahlunto (ANTARA) -
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Ambun Kadri meminta jajaran pemerintahan terdepan untuk bersama-sama mendukung dan memaksimalkan pendataan serta pendampingan terhadap calon pengantin (catin), ibu hamil dan balita dalam upaya intervensi pencegahan stunting.
 
"Sesuai kebijakan dan program dari pemerintah pusat, kita menindaklanjuti gerakan intervensi serentak pencegahan stunting melalui kegiatan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan," kata Sekda Ambun Kadri, dalam sambutannya saat membuka Monitoring dan Evaluasi (Monev) intervensi pencegahan stunting, di Sawahlunto, Kamis.
 
Disampaikannya prioritas upaya pencegahan stunting saat ini dilakukan melalui konsep 'Sepuluh Pasti', yakni kerangka yang disusun untuk mempercepat dan meningkatkan kinerja intervensi pencegahan stunting. 
 
'Sepuluh Pasti' tersebut, yakni memastikan dilakukan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita yang ada, memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita datang ke posyandu, memastikan alat antropometri terstandar tersedia di posyandu, memastikan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran, memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar, memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi.
 
Selain itu, memastikan seluruh calon pengantin ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran ke elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), memastikan dilakukan monev terhadap intervensi serentak dan memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak, termasuk rujukan penanganan kasus ke fasilitas kesehatan.
 
"Kita mengawal Sepuluh Pasti ini yang merupakan komitmen bagaimana cita-cita Sawahlunto bebas stunting bisa dicapai dengan baik. Tentu peran serta pemerintah terdepan khususnya Kepala Desa dan Lurah sangat diharapkan berkontribusi pada cita-cita itu," kata dia.
 
Sementara terkait pendataan terhadap calon pengantin, ibu hamil dan balita tersebut menurut Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Sawahlunto Ranu Vera Mardianti sudah dilaksanakan sejak awal Juni lalu, sehingga saat ini tercatat sudah mencapai 78 persen.
 
"Sesuai data yang telah kita input pada aplikasi e-PPGBM Kementerian Kesehatan, yakni sampai 19 Juni 2024 dari 103 posyandu di Sawahlunto, itu telah melakukan pengukuran sebanyak 100 posyandu," kata dia.
 
Kemudian dari sasaran balita sebanyak 4247 anak, telah diukur sejumlah 3328. Atau secara persentase telah mencapai 78,36 persen.
 
"Jadi masih ada tersisa sekitar 30 persen lagi, dengan sisa waktu sampai akhir Juni nanti. Kita optimis kalau dengan dukungan penuh dari jajaran pemerintahan terdepan maka pengukuran bisa dicapai tuntas sampai 100 persen," kata dia.

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024