Simpang Empat (ANTARA) -
Keseriusan mantan Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat Yulianto untuk kembali bertarung di Pemilihan Kepala Daerah 2024 mulai dibuktikan. Salah satu tokoh yang berjasa memekarkan nagari (desa) di daerah itu telah mendaftar ke tujuh partai politik yang ada.
Ketujuh partai itu adalah Demokrat, Nasdem, Gerindra, PDI-P, Ummat, Hanura dan PPP.
"Mekanisme di partai politik akan kita ikuti. Saya mendaftar sebagai bentuk keseriusan saya ingin kembali memimpin dan mengabdi untuk Pasaman Barat," tegas Yulianto
Menurutnya Pasaman Barat bagi daerah lain merupakan daerah "pertro dollar" artinya daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam terutama memiliki perkebunan kelapa sawit yang luas.
Data statistik terakhir Pasaman Barat memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 189.508 hektare dengan rincian luas perkebunan besar atau perusahaan seluas 62.574 hektare, luas perkebunan rakyat seluas 126.934 hektare.
"Belum lagi potensi sektor pertanian terutama jagung, pariwisata dan sektor perikanan baik laut maupun budidaya. Potensi ini harus menjadi modal bagi kita untuk terus maju," katanya.
Ia menilai perlunya kerja sama semua pihak untuk mampu mengelola sumber daya alam yang ada itu.
"Bina UMKM dengan serius. Berikan mereka pengetahuan dan carikan bantuan permodalan. Ini sektor yang akan membuat ekonomi masyarakat meningkat," katanya.
Untuk mengelola dan menjalankan itu dibutuhkan birokrasi yang efektif, profesional, akuntabel untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, benar, dan bersih.
Juga meningkatkan pelayanan di nagari (desa) yang ada. Apalagi saat ini nagari telah bertambah dari 19 menjadi 70 nagari.
"Diperlukan optimalisasi semua sektor pelayanan mulai di sektor pendidikan, kesehatan serta pemenuhan kelengkapan sarana prasarana pelayanan publik," katanya.
Apalagi, katanya, saat ini pemerintah pusat sedang menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang di dalamnya ada program Universal Health Coverage (UHC).
UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.
"Jika program ini dijalankan tentu sarana prasarana dan tenaga kesehatannya (nakes) harus juga dibenahi. Kalau bisa di puskesmas masyarakat sudah bisa mengakses UHC dengan fasilitas dan nakes yang memadai. Tidak cukup dengan menyediakan anggaran saja tetapi fasilitas dan nakesnya juga harus dibenahi. Kita permudah akses layanan ke masyarakat," jelas Yulianto.
Semua itu, katanya, tidak akan bisa berjalan tanpa dukungan semua pihak. Kolaborasi lintas sektor sangat diharapkan.
Mulai dari pemerintah (ASN), Forkopimda, ninik mamak, alim ulama, kaum perempuan, bundo kanduang, pelaku usaha, pelaku UMKM, generasi muda dan berbagai organisasi sosial dan masyarakat harus bergandeng tangan dan tidak bisa sendiri-sendiri.
"Saya siap kembali memimpin Pasaman Barat yang lebih bermartabat dan lebih maju. Dukungan rakyat sangat diharapkan untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan demi masyarakat," harapnya. ***2***