Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X dipercaya Kemendikbidristek untuk pertama kali melaksanakan program Kampus Mandiri atau Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dengan kuota 46 orang untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala LLDikti Wilayah X Afdalisma usai sukses pelaksanaan Kampus Merdeka Fair 2024 di UPGRISBA Convention Center di Padang, Kamis.
"Kita LLDikti Wilayah X untuk kampus mandiri program magang bersertifikat dengan diberi kuota 46 orang, terbuka bagi mahasiswa PTS di bawah 17 LLDikti di seluruh tanah air," ungkapnya.
Magang MSIB adalah program magang yang diawasi langsung oleh Kemendikbudristek selama 1 (satu) semester untuk mendapatkan pengalaman kerja dan pengetahuan tentang praktik terbaik dari industri yang diminati mahasiwa.
Menurut dia, program ini satu kesempatan dan peluang bagi mahasiwa untuk menambah pengalaman. Apalagi selama menjalankan program mendapatkan benefit berupa Bantuan Biaya Hidup (BBH), mobilisasi/travel dan mentership.
Mahasiswa hanya wajib mengumpulkan Laporan Bulanan dan Laporan Akhir. Melengkapi dokumen serta membutuhkan rekomendasi dari perguruan tinggi melalui platform.
Waktu pendaftar untuk program MBIS di LLDikti Wilayah X masih berlangsung, karena batas akhirnya hingga 10 Juni 2024 mendatang.
Ia mengimbau seluruh PTS dari Sabang hingga Merueke untuk mendorong mahasiswanya mengikuti program tersebut.
Dalam kesempatan itu, Afdalisma menjelaskan bahwa LLDikti Wilayah X sebelumnya terdapat 218 PTS di Sumbar Jambi, Riau dan Kepri.
Namun pada November 2023 telah terjadi pemekaran lembaga tersebut, yakni hadir LLDikti Wilayah XVII membawahi Riau dan Kepulauan Riua dengan 87 PTS.
Jadi PTS di bawah LLDikti Wilayah X sebanyak 118 terdapat sebanyak 87 di Sumbar dan sisanya di Provinsi Jambi.
Afdalisma mengungkapkan, secara keseluruhan PTS di Sumbar sudah mengimplementasikan program MBKM tetapi memang belum maksimal. Terbesar implemntasi pelaksanaannya adalah kampus UPGRISBA.
Justru itu, salah satu langkah solutif untuk mendongkrak implementasi MBKM adalah dengan mengambil kesempatan menjadi tuan rumah Kampus Merdeka Fair 2024 ini.
Sebab selama pelaksanaan KMF 2024 bisa dipertemukan pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah daerah, pelaku usaha atau industri, pengelola perguruan tinggi, dosen serta mahasiswa.
Upaya ini, kata dia, bertujuan untuk membangun ekosistem pendidikan dalam menunjang pelaksaan program MBKM berjalan sesuai harapan ke depannya.*
Hal ini disampaikan oleh Kepala LLDikti Wilayah X Afdalisma usai sukses pelaksanaan Kampus Merdeka Fair 2024 di UPGRISBA Convention Center di Padang, Kamis.
"Kita LLDikti Wilayah X untuk kampus mandiri program magang bersertifikat dengan diberi kuota 46 orang, terbuka bagi mahasiswa PTS di bawah 17 LLDikti di seluruh tanah air," ungkapnya.
Magang MSIB adalah program magang yang diawasi langsung oleh Kemendikbudristek selama 1 (satu) semester untuk mendapatkan pengalaman kerja dan pengetahuan tentang praktik terbaik dari industri yang diminati mahasiwa.
Menurut dia, program ini satu kesempatan dan peluang bagi mahasiwa untuk menambah pengalaman. Apalagi selama menjalankan program mendapatkan benefit berupa Bantuan Biaya Hidup (BBH), mobilisasi/travel dan mentership.
Mahasiswa hanya wajib mengumpulkan Laporan Bulanan dan Laporan Akhir. Melengkapi dokumen serta membutuhkan rekomendasi dari perguruan tinggi melalui platform.
Waktu pendaftar untuk program MBIS di LLDikti Wilayah X masih berlangsung, karena batas akhirnya hingga 10 Juni 2024 mendatang.
Ia mengimbau seluruh PTS dari Sabang hingga Merueke untuk mendorong mahasiswanya mengikuti program tersebut.
Dalam kesempatan itu, Afdalisma menjelaskan bahwa LLDikti Wilayah X sebelumnya terdapat 218 PTS di Sumbar Jambi, Riau dan Kepri.
Namun pada November 2023 telah terjadi pemekaran lembaga tersebut, yakni hadir LLDikti Wilayah XVII membawahi Riau dan Kepulauan Riua dengan 87 PTS.
Jadi PTS di bawah LLDikti Wilayah X sebanyak 118 terdapat sebanyak 87 di Sumbar dan sisanya di Provinsi Jambi.
Afdalisma mengungkapkan, secara keseluruhan PTS di Sumbar sudah mengimplementasikan program MBKM tetapi memang belum maksimal. Terbesar implemntasi pelaksanaannya adalah kampus UPGRISBA.
Justru itu, salah satu langkah solutif untuk mendongkrak implementasi MBKM adalah dengan mengambil kesempatan menjadi tuan rumah Kampus Merdeka Fair 2024 ini.
Sebab selama pelaksanaan KMF 2024 bisa dipertemukan pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah daerah, pelaku usaha atau industri, pengelola perguruan tinggi, dosen serta mahasiswa.
Upaya ini, kata dia, bertujuan untuk membangun ekosistem pendidikan dalam menunjang pelaksaan program MBKM berjalan sesuai harapan ke depannya.*