Kabupaten Padang Pariaman (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto menyatakan pemerintah masih terus melanjutkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Marapi susulan.
"Teknologi modifikasi cuaca ini kita lakukan sampai dengan masa tanggap darurat itu sudah berjalan dengan bagus dan bila terjadi hujan tidak ada lagi bahaya susulan," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Kabupaten Padang Pariaman, Kamis.
BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI AU, serta pemerintah daerah (pemda), telah memulai teknologi modifikasi cuaca pada Rabu (15/5) siang. Pada hari pertama operasi teknologi modifikasi cuaca, dilakukan dua sortie penerbangan yang dimulai pukul 13.30 WIB dengan membawa satu ton Natrium Klorida (NaCl) pada setiap sortie.
Baca juga: Pemprov Sumbar atur jam operasional truk antisipasi jalan terputus
Pangdam V/Brawijaya periode 2020—2021 tersebut menjelaskan teknologi modifikasi cuaca dilakukan untuk mengalihkan hujan agar tidak turun di lokasi-lokasi yang terdampak bencana, terutama di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
"Hari pertama operasi teknologi modifikasi cuaca kita lakukan dua sortie dan hari ini pasti lebih karena dimulai sejak pagi tadi," ujar lulusan Akademi Militer 1989 tersebut.
Dengan melakukan operasi modifikasi cuaca, Kepala BNPB berharap selama satu minggu ke depan tidak terjadi hujan sehingga material-material yang masih menumpuk di sekitar Gunung Marapi tidak terbawa arus.
Baca juga: Pemprov Sumbar tanggung biaya rumah sakit korban bencana
Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Kabupaten Agam mengatakan modifikasi cuaca diperlukan agar tidak terjadi hujan di lokasi-lokasi bencana.
"Jadi kita mengupayakan agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan diturunkan di laut," ucap Kepala BMKG.
Baca juga: Mensos minta tenda pengungsian banjir lahar dingin direlokasi ke tempat lebih aman
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB lanjutkan modifikasi cuaca antisipasi banjir lahar dingin susulan
"Teknologi modifikasi cuaca ini kita lakukan sampai dengan masa tanggap darurat itu sudah berjalan dengan bagus dan bila terjadi hujan tidak ada lagi bahaya susulan," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Kabupaten Padang Pariaman, Kamis.
BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI AU, serta pemerintah daerah (pemda), telah memulai teknologi modifikasi cuaca pada Rabu (15/5) siang. Pada hari pertama operasi teknologi modifikasi cuaca, dilakukan dua sortie penerbangan yang dimulai pukul 13.30 WIB dengan membawa satu ton Natrium Klorida (NaCl) pada setiap sortie.
Baca juga: Pemprov Sumbar atur jam operasional truk antisipasi jalan terputus
Pangdam V/Brawijaya periode 2020—2021 tersebut menjelaskan teknologi modifikasi cuaca dilakukan untuk mengalihkan hujan agar tidak turun di lokasi-lokasi yang terdampak bencana, terutama di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
"Hari pertama operasi teknologi modifikasi cuaca kita lakukan dua sortie dan hari ini pasti lebih karena dimulai sejak pagi tadi," ujar lulusan Akademi Militer 1989 tersebut.
Dengan melakukan operasi modifikasi cuaca, Kepala BNPB berharap selama satu minggu ke depan tidak terjadi hujan sehingga material-material yang masih menumpuk di sekitar Gunung Marapi tidak terbawa arus.
Baca juga: Pemprov Sumbar tanggung biaya rumah sakit korban bencana
Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Kabupaten Agam mengatakan modifikasi cuaca diperlukan agar tidak terjadi hujan di lokasi-lokasi bencana.
"Jadi kita mengupayakan agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan diturunkan di laut," ucap Kepala BMKG.
Baca juga: Mensos minta tenda pengungsian banjir lahar dingin direlokasi ke tempat lebih aman
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB lanjutkan modifikasi cuaca antisipasi banjir lahar dingin susulan