Sawahlunto (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan Pemkot dan Forkopimda Sawahlunto, Sumatera Barat untuk mewaspadai resiko bencana dari kemungkinan adanya air yang tertampung di puncak-puncak bukit/dataran tinggi.
 
Widyaiswara Ahli Utama BNPB Harmensyah, di Sawahlunto, Sabtu menyampaikan pihaknya melihat kondisi topografi pemukiman masyarakat di Sawahlunto dominan pada kawasan-kawasan yang dikurung oleh perbukitan, di mana lokasi seperti itu rawan terhadap bencana.
 
"Resiko bencana besar kalau ternyata di puncak bukit dan dataran tinggi itu terdapat air yang tertampung dengan volume besar mencapai ratusan kubik misalnya. Sewaktu-waktu kalau tahanan air di sana jebol, maka tentu pemukiman penduduk di bawah bukit tersebut sangat terancam," kata dia.
 
Oleh karena itu, dia meminta Pemkot Sawahlunto agar melakukan langkah-langkah mitigasi, yakni dimulai dengan menurunkan tim untuk memeriksa kondisi air yang berada di puncak bukit. 
 
"Bisa diperiksa secara manual dengan tim datang langsung ke puncak bukit/dataran tinggi itu, atau secara digital bisa dengan memanfaatkan foto dan video dari drone misalnya. Yang jelas Pemkot harus punya gambaran seperti apa kondisi di puncak perbukitan Sawahlunto ini," kata dia.
 
Harmensyah menyebut jika memang dari pemeriksaan tersebut diketahui memang ada tampungan air dengan jumlah yang beresiko terhadap pemukiman di bawahnya, maka pihak BNPB akan mendukung untuk melakukan langkah-langkah mitigasi.
 
"Silahkan dilaporkan nanti kalau memang beresiko. Agar kita bisa bersama-sama menentukan langkah pencegahan untuk meminimalisir resiko bencana yang bisa muncul," katanya.
 
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan terima kasih atas perhatian dan pendampingan BNPB tersebut.
 
"Apa yang diingatkan bapak Harmensyah tadi sangat penting dalam mencegah resiko bencana. Kita berterima kasih dan segera menindaklanjuti saran-saran yang disampaikan BNPB tadi," kata dia.
 
Ia menyebut pada Senin depan (13/05) Pemkot Sawahlunto akan menggelar rapat koordinasi pemerintahan terdepan bersama jajaran Camat, Kepala Desa dan Lurah. 
 
"Di pertemuan rapat koordinasi pemerintahan terdepan nanti, materi tentang resiko bencana dari tampungan air di puncak-puncak bukit ini menjadi salah satu pokok pembahasan kita. Setelah itu bisa segera bergerak meninjau ke lokasi seperti yang diarahkan BNPB tadi," kata dia.
 
Tim BNPB datang ke Sawahlunto untuk meninjau lokasi dan mengantarkan bantuan penanganan tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Silungkang. 

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler