Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar memimpin rapat terkait penanganan dan perkembangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare yang terjadi beberapa hari terakhir di Kecamatan Sutera, Senin (6/5).
Rapat yang bertempat di ruang rapat bupati itu dihadiri Sekdakab, Mawardi Roska, staf ahli, asisten dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.
Pada kesempatan itu Bupati Rusma Yul Anwar menyebutkan, kini penyakit diare tidak hanya terjadi di Kecamatan Sutera, akan tetapi sudah terjangkit di beberapa kecamatan lainnya seperti IV Jurai dan Bayang.
Dikatakan lebih lanjut, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit diare perlu dilakukan berbagai Langkah. Antara lain, air depot perlu diteliti lagi, kalau ragu perlu dimasak.
Perangkat daerah terkait seperti Dinas Kesehatan melakukan pengujian air depot, termasuk memeriksa izin secara lengkap. Puskesmas perlu melakukan penanganan cepat dengan obat-obatan yang segera diberikan pada pasien.
Anak-anak yang menderita diare harus segera dibawa ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang ada. Selanjutnya, memberikan laporan kejadian diare tersebut secara berkala.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Intan Novia Fatma Nanda mengungkapkan, hingga kini sudah 202 kasus diare yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Sebanyak 5 orang meninggal dunia.
Saat ini Faskes dioptimalkan, termasuk pemakaian lorong-lorong, akan tetapi pemakaian tenda tidak memungkinkan karena cuaca panas. Pasien diare telah tersebar di Kecamatan Sutera, IV Jurai dan Bayang.
Intervensi terhadap perilaku pasien yang dirawat mandiri dan minta petugas agar pasien wajib dibawa ke Faskes. Sedangkan sumber air bersih berasal dari sungai, depot, sumur gali, pancuran, air hujan langit.
Bupati Rusma Yul Anwar gelar rapat penanganan KLB diare
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar memimpin rapat terkait penanganan dan perkembangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare yang terjadi beberapa hari terakhir di Kecamatan Sutera, Senin (6/5). (ANTARA/HO-Diskominfo Pessel)