Simpang Empat (ANTARA) -
Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatera Barat menekankan peran penting masyarakat dalam mengawasi peredaran narkoba di daerah perbatasan karena saat ini tingkat peredaran narkoba cukup tinggi. 
 
"Secara geografi bagian utara Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Madina, Sumatera Utara yang sangat rawan dijadikan perlintasan peredaran narkoba. Empat bulan terakhir Januari-April 2024 kita telah menangani 20 perkara narkoba dengan 29 tersangka," kata Kepala Satuan Reskrim Narkoba AKP Eri Yanto di Simpang Empat, Minggu. 
 
Ia mengatakan dari pengakuan banyak tersangka mereka membawa narkoba dari Sumatera Utara. Selain tempat perlintasan saat ini juga Pasaman Barat dijadikan tempat peredaran narkoba. 
 
"Ini tidak bisa dibiarkan dan pengawasan melalui razia dan patroli terus kita tingkatkan. Baik di daerah perbatasan Ranah Batahan maupun di Talu Kecamatan Talamau," katanya.
 
Selain itu ia berharap kepada masyarakat dapat memberikan informasi mengenai peredaran narkoba. Jika ada info dan orang yang dicurigai diharapkan segera laporkan ke polisi
 
"Tanpa dukungan dari semua pihak tidak mungkin tercapai pemberantasan narkoba sesuai program Kapolri," ujarnya.
 
Ia menyebutkan 29 tersangka terdiri dari 28 laki-laki dan 1 perempuan yang ditangkap itu diamankan barang bukti ganja sebanyak 504,14 gram dan barang bukti sabu sebanyak 47,97 gram. 
 
Untuk 2023 lalu pihaknya mengungkap 57 kasus narkoba dengan 72 orang tersangka dengan barang bukti ganja sebanyak 25,595 kilogram, sabu 187,57 gram dan tanaman ganja 28 batang.
 
Menurutnya dari 72 orang tersangka itu terdiri dari 68 orang laki-laki, 1 orang perempuan dan 2 orang anak-anak.***2***
 
 
 
 

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024