Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda mengunjungi langsung lokasi terdampak banjir yang menimpa warga di Nagari (Desa) Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti dan Nagari Talang Babungo, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Epyardi di Solok, Senin mengatakan turut prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa masyarakat setempat sejak beberapa hari terakhir ini.
Selain itu, ia juga turut prihatin atas musibah banjir yang menimpa warga di Nagari Talang Babungo karena curah hujan yang begitu deras mengakibatkan luapan sungai Batang Gumanti yang merendam sejumlah rumah dan ladang warga.
Sesuai laporan warga setempat mengatakan bahwa aliran sungai yang dangkal ditambah curah hujan yang tinggi menyebabkan air cepat meluap hingga menyebabkan banjir yang menggenangi rumah warga bahkan merusak lahan pertanian di sepanjang aliran sungai.
"Setelah melihat secara langsung dampak dan penyebab banjir di Talang Babungo dan Salimpek, pemerintah daerah segera menurunkan alat berat untuk normalisasi dan membenahi batu bronjong di Sungai Batang Gumanti ini," ucap Epyardi.
Lebih lanjut Epyardi menyampaikan bahwa Kabupaten Solok juga merupakan salah satu daerah rawan bencana, untuk itu ia bersyukur langkahnya dahulu untuk membeli ekskavator merupakan tindakan yang tepat karena memang alat berat sangat dibutuhkan untuk kondisi dan saat-saat seperti ini.
Ia menyebutkan Kabupaten Solok sendiri saat ini telah memiliki enam ekskavator besar, dua ekskavator kecil, dan dua Beckhoe Loader. Namun hal ini masih kurang, mengingat luasnya daerah Kabupaten Solok dengan 14 kecamatan.
"Sebetulnya kita menginginkan ekskavator ini minimal ada 10 di daerah kita, namun karena banyaknya tantangan dan penolakan dari beberapa oknum yang mengatakan hal ini tidak berguna, sekarang dapat dilihat betapa berguna dan pentingnya ekskavator bagi kita di Kabupaten Solok," kata dia.
Bupati Epyardi sangat menyayangkan keterbatasan peralatan penunjang untuk mengatasi dampak bencana alam, yang saat ini melanda beberapa daerah di wilayah Kabupaten Solok.
Ia mengaku pemerintah belum mampu membenahinya secara keseluruhan, namun ia bertekad semaksimal mungkin menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk membantu penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Solok.
Dalam kunjungan itu, bupati solok bersama tim tanggap bencana yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan Satpol-PP Damkar meninjau langsung lokasi bencana.
Epyardi di Solok, Senin mengatakan turut prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa masyarakat setempat sejak beberapa hari terakhir ini.
Selain itu, ia juga turut prihatin atas musibah banjir yang menimpa warga di Nagari Talang Babungo karena curah hujan yang begitu deras mengakibatkan luapan sungai Batang Gumanti yang merendam sejumlah rumah dan ladang warga.
Sesuai laporan warga setempat mengatakan bahwa aliran sungai yang dangkal ditambah curah hujan yang tinggi menyebabkan air cepat meluap hingga menyebabkan banjir yang menggenangi rumah warga bahkan merusak lahan pertanian di sepanjang aliran sungai.
"Setelah melihat secara langsung dampak dan penyebab banjir di Talang Babungo dan Salimpek, pemerintah daerah segera menurunkan alat berat untuk normalisasi dan membenahi batu bronjong di Sungai Batang Gumanti ini," ucap Epyardi.
Lebih lanjut Epyardi menyampaikan bahwa Kabupaten Solok juga merupakan salah satu daerah rawan bencana, untuk itu ia bersyukur langkahnya dahulu untuk membeli ekskavator merupakan tindakan yang tepat karena memang alat berat sangat dibutuhkan untuk kondisi dan saat-saat seperti ini.
Ia menyebutkan Kabupaten Solok sendiri saat ini telah memiliki enam ekskavator besar, dua ekskavator kecil, dan dua Beckhoe Loader. Namun hal ini masih kurang, mengingat luasnya daerah Kabupaten Solok dengan 14 kecamatan.
"Sebetulnya kita menginginkan ekskavator ini minimal ada 10 di daerah kita, namun karena banyaknya tantangan dan penolakan dari beberapa oknum yang mengatakan hal ini tidak berguna, sekarang dapat dilihat betapa berguna dan pentingnya ekskavator bagi kita di Kabupaten Solok," kata dia.
Bupati Epyardi sangat menyayangkan keterbatasan peralatan penunjang untuk mengatasi dampak bencana alam, yang saat ini melanda beberapa daerah di wilayah Kabupaten Solok.
Ia mengaku pemerintah belum mampu membenahinya secara keseluruhan, namun ia bertekad semaksimal mungkin menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk membantu penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Solok.
Dalam kunjungan itu, bupati solok bersama tim tanggap bencana yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan Satpol-PP Damkar meninjau langsung lokasi bencana.