Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Dinas Sosial mendirikan dapur umum di kantor Wali Nagari (kepala desa) Sinuruik Kecamatan Talamau untuk memberikan layanan kepada korban banjir di daerah itu.
"Dapur umum kita dirikan untuk membantu memenuhi kebutuhan korban banjir karena korban banjir tidak bisa memasak karena rumah mereka masih tergenang lumpur banjir," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto didampingi Sekretaris Daerah Hendra Putra saat mengunjungi korban banjir di Sinuruik, Kamis.
Ia mengatakan dapur umum itu nantinya menyediakan kebutuhan makan berbuka dan sahur para korban banjir.
"Kita juga masih menunggu bantuan mobil dapur umum dari provinsi beserta peralatan dan tenaganya," katanya.
Kepala Dinas Sosial Randy Hendrawan mengatakan pendirian dapur umum itu sengaja di lakukan di Kantor Wali Nagari Sinuruik agar dekat dengan korban banjir.
Di dapur umum itu, katanya, pihaknya akan menyediakan makan dan minuman berbuka puasa serta makanan sahur.
"Logistik selain konsumsi makan minum juga disediakan kebutuhan logistik lainnya seperti mie, gula, roti dan peralatan memasak, perlengkapan bayi, selimut dan lainnya warga yang masih mengungsi," katanya.
Bantuan logistik dari berbagai pihak juga terus berdatangan mulai dari Polres Pasaman Barat, Pemerintahan Nagari Kajai Selatan bekerja sama dengan Kelembagaan Nagari Kajai Selatan.
"Bantuan sahur bagi korban banjir telah kita salurkan. Nanti takjil berbuka juga kita salurkan," kata Ketua Siaga Bencana Nagari Kajai Selatan Elwa Masri.
Masyarakat Kajai Selatan ikut merakan duka korban banjir sehingga berinisiatif ikut menyumbangkan dana untuk membantu korban banjir.
"Kelembagaan nagari dan tokoh masyarakat ikut peduli dalam meringankan beban korban banjir," ujarnya.
Banjir yang melanda daerah itu, Rabu (3/4) sekitar pukul 19.00 WIB mengakibatkan 10 unit rumah rusak dan empat unit hanyut.
Adapun daerah yang terdampak banjir ada di empat kejorongan yakni di Jorong Kemakmuran sebanyak rumah rusak sebanyak 10 unit dan rumah hanyut empat unit dengan korban terdampak 148 kepala keluarga dengan 740 jiwa.
Lalu di Kejorongan Benteng dengan warga terdampak sebanyak 31 kepala keluarga dengan 155 jiwa, di Kejorongan Harapan dengan warga terdampak 85 kepala keluarga dengan 425 jiwa dan di Kejorongan Tabek Sirah terdampak 8 kepala keluarga dengan 40 jiwa.
Total warga terdampak sebanyak 272 kepala keluarga dengan 1.360 jiwa. Tidak ada korban jiwa.
Saat ini warga dibantu jajaran Pemkab Pasaman Barat dan instansi terkait berupaya membersihkan material banjir di rumah korban banjir. ***3***
"Dapur umum kita dirikan untuk membantu memenuhi kebutuhan korban banjir karena korban banjir tidak bisa memasak karena rumah mereka masih tergenang lumpur banjir," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto didampingi Sekretaris Daerah Hendra Putra saat mengunjungi korban banjir di Sinuruik, Kamis.
Ia mengatakan dapur umum itu nantinya menyediakan kebutuhan makan berbuka dan sahur para korban banjir.
"Kita juga masih menunggu bantuan mobil dapur umum dari provinsi beserta peralatan dan tenaganya," katanya.
Kepala Dinas Sosial Randy Hendrawan mengatakan pendirian dapur umum itu sengaja di lakukan di Kantor Wali Nagari Sinuruik agar dekat dengan korban banjir.
Di dapur umum itu, katanya, pihaknya akan menyediakan makan dan minuman berbuka puasa serta makanan sahur.
"Logistik selain konsumsi makan minum juga disediakan kebutuhan logistik lainnya seperti mie, gula, roti dan peralatan memasak, perlengkapan bayi, selimut dan lainnya warga yang masih mengungsi," katanya.
Bantuan logistik dari berbagai pihak juga terus berdatangan mulai dari Polres Pasaman Barat, Pemerintahan Nagari Kajai Selatan bekerja sama dengan Kelembagaan Nagari Kajai Selatan.
"Bantuan sahur bagi korban banjir telah kita salurkan. Nanti takjil berbuka juga kita salurkan," kata Ketua Siaga Bencana Nagari Kajai Selatan Elwa Masri.
Masyarakat Kajai Selatan ikut merakan duka korban banjir sehingga berinisiatif ikut menyumbangkan dana untuk membantu korban banjir.
"Kelembagaan nagari dan tokoh masyarakat ikut peduli dalam meringankan beban korban banjir," ujarnya.
Banjir yang melanda daerah itu, Rabu (3/4) sekitar pukul 19.00 WIB mengakibatkan 10 unit rumah rusak dan empat unit hanyut.
Adapun daerah yang terdampak banjir ada di empat kejorongan yakni di Jorong Kemakmuran sebanyak rumah rusak sebanyak 10 unit dan rumah hanyut empat unit dengan korban terdampak 148 kepala keluarga dengan 740 jiwa.
Lalu di Kejorongan Benteng dengan warga terdampak sebanyak 31 kepala keluarga dengan 155 jiwa, di Kejorongan Harapan dengan warga terdampak 85 kepala keluarga dengan 425 jiwa dan di Kejorongan Tabek Sirah terdampak 8 kepala keluarga dengan 40 jiwa.
Total warga terdampak sebanyak 272 kepala keluarga dengan 1.360 jiwa. Tidak ada korban jiwa.
Saat ini warga dibantu jajaran Pemkab Pasaman Barat dan instansi terkait berupaya membersihkan material banjir di rumah korban banjir. ***3***