Lubuk Basung (ANTARA) - Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat enam kecamatan dilanda bencana alam di enam kecamatan di daerah itu dampak curah hujan cukup tinggi semenjak Kamis (7/3) siang dan pemerintah setempat telah menurunkan satuan tugas dalam membersihkan material dan evakuasi warga
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan bencana alam itu terjadi di Kecamatan Lubuk Basung, Palembayan, Tanjung Mutiara, Malalak, Tanjung Raya dan Ampek Nagari.
"Bencana alam berupa pohon tumbang, tanah longsor dan banjir," katanya.
Ia mengatakan di Kecamatan Lubuk Basung berupa pohon tumbang menimpa sebagian badan jalan di Jorong Balai Satu, Nagari atau Desa Manggopoh dan akses jalan masih bisa dilewati dengan sistem buka tutup.
Setelah dilakukan pembersihan material pohon tumbang, jalan sudah normal kembali pada Kamis (7/3) pada pukul 19.05 WIB
Pohon tumbang juga menimpa badan jalan di jalan Perumahan Kelapa Surau Kariang Jorong V Sungai Jariang, Nagari Persiapan Sungai Jariang, sehingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan dan alternatif jalan lain masih bisa.
Setelah dilakukan pembersihan material pohon tumbang dan jalan telah normal kembali pada pukul 20.58 WIB.
Lalu pohon tumbang mengenai satu unit mobil avanza yang berpenumpang sebanyak dua orang (pasangan suani istri) di Simpang PT BSS Jorong Pasa Durian, Nagari Manggopoh.
"Saat ini korban atas nama Marlina (40) warga Pariaman dan suaminya sudah dibawa ke Klinik Nur Qolbi Simpang Gudang dan masih merasa pusing," katanya.
Ia menambahkan untuk Kecamatan Palembayan berupa banjir mengenangi rumah warga di Jorong Tapian Kandih, Nagari Salareh Aia Barat dan saat ini air sudah mulai surut.
Banjir juga menggenangi akses jalan dan beberapa unit rumah warga di PT. AMP Perumahan Cimara, Tapian Kandih AMP 1, sehingga ada beberapa warga yang harus di evakuasi.
"Kita masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir," katanya.
Untuk Kecamatan Tanjung Mutiara berupa pohon tumbang mengenai rumah warga di Jorong Pasa Tiku, Nagari Tiku Selatan.
Setelah itu di Kecamatan Malalak berupa tanah longsor menutupi ruas jalan kabupaten pukul 20.55 WIB, sehingga akses jalan tidak bisa dilewati kendaraaan dengan panjang sekitar 15 meter dan tinggi sekitar rua meter.
Jalan terban ruas jalan provinsi sepanjang 400 meter di Jorong Campago, Nagari Malalak Utara.
Kecamatan Tanjung Raya berupa tanah longsor menutupi sebagian badan jalan panjang empat meter dan tinggi satu meter.
Tanah longsor terjadi di kelok 19 Jorong Pasa Maninjau, Nagari Maninjau pada Jumat (8/3) sekitar pukul 03.30 WIB, menutupi akses jalan sepanjang 10 meter dan tinggi 50 centimeter.
Kecamatan Ampek Nagari berupa banjir menggenangi akses jalan dan beberapa unit rumah warga di Jorong Lubuak Aluang, Nagari Bawan, dengan ketinggian satu sampai 1,5 meter dan adanya beberapa warga yang harus di evakuasi.
"Saat ini satuan tugas masih melakukan evaluasi warga terdampak banjir akibat curah hujan cukup tinggi. Kita melakukan koordinasi dengan Pemprov Sumbar dan pemerintah kecamatan dan nagari dalam penanganan bencana alam tersebut," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan bencana alam itu terjadi di Kecamatan Lubuk Basung, Palembayan, Tanjung Mutiara, Malalak, Tanjung Raya dan Ampek Nagari.
"Bencana alam berupa pohon tumbang, tanah longsor dan banjir," katanya.
Ia mengatakan di Kecamatan Lubuk Basung berupa pohon tumbang menimpa sebagian badan jalan di Jorong Balai Satu, Nagari atau Desa Manggopoh dan akses jalan masih bisa dilewati dengan sistem buka tutup.
Setelah dilakukan pembersihan material pohon tumbang, jalan sudah normal kembali pada Kamis (7/3) pada pukul 19.05 WIB
Pohon tumbang juga menimpa badan jalan di jalan Perumahan Kelapa Surau Kariang Jorong V Sungai Jariang, Nagari Persiapan Sungai Jariang, sehingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan dan alternatif jalan lain masih bisa.
Setelah dilakukan pembersihan material pohon tumbang dan jalan telah normal kembali pada pukul 20.58 WIB.
Lalu pohon tumbang mengenai satu unit mobil avanza yang berpenumpang sebanyak dua orang (pasangan suani istri) di Simpang PT BSS Jorong Pasa Durian, Nagari Manggopoh.
"Saat ini korban atas nama Marlina (40) warga Pariaman dan suaminya sudah dibawa ke Klinik Nur Qolbi Simpang Gudang dan masih merasa pusing," katanya.
Ia menambahkan untuk Kecamatan Palembayan berupa banjir mengenangi rumah warga di Jorong Tapian Kandih, Nagari Salareh Aia Barat dan saat ini air sudah mulai surut.
Banjir juga menggenangi akses jalan dan beberapa unit rumah warga di PT. AMP Perumahan Cimara, Tapian Kandih AMP 1, sehingga ada beberapa warga yang harus di evakuasi.
"Kita masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir," katanya.
Untuk Kecamatan Tanjung Mutiara berupa pohon tumbang mengenai rumah warga di Jorong Pasa Tiku, Nagari Tiku Selatan.
Setelah itu di Kecamatan Malalak berupa tanah longsor menutupi ruas jalan kabupaten pukul 20.55 WIB, sehingga akses jalan tidak bisa dilewati kendaraaan dengan panjang sekitar 15 meter dan tinggi sekitar rua meter.
Jalan terban ruas jalan provinsi sepanjang 400 meter di Jorong Campago, Nagari Malalak Utara.
Kecamatan Tanjung Raya berupa tanah longsor menutupi sebagian badan jalan panjang empat meter dan tinggi satu meter.
Tanah longsor terjadi di kelok 19 Jorong Pasa Maninjau, Nagari Maninjau pada Jumat (8/3) sekitar pukul 03.30 WIB, menutupi akses jalan sepanjang 10 meter dan tinggi 50 centimeter.
Kecamatan Ampek Nagari berupa banjir menggenangi akses jalan dan beberapa unit rumah warga di Jorong Lubuak Aluang, Nagari Bawan, dengan ketinggian satu sampai 1,5 meter dan adanya beberapa warga yang harus di evakuasi.
"Saat ini satuan tugas masih melakukan evaluasi warga terdampak banjir akibat curah hujan cukup tinggi. Kita melakukan koordinasi dengan Pemprov Sumbar dan pemerintah kecamatan dan nagari dalam penanganan bencana alam tersebut," katanya.