Padang (ANTARA) - Pembangunan fase VII Pasar Raya Padang, Sumatera Barat hingga Februari 2024 telah mencapai 58 persen dan diharapkan bisa selesai sesuai target pada Agustus 2024.
"Kita berharap pembangunannya bisa selesai akhir tahun karena akan sangat membantu mempercepat terwujudnya Pasar Raya Padang yang tertib dan aman," kata Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar di Padang, Senin.
Ia mengatakan itu saat menerima kedatangan Kesatuan Pedagang Pasar Raya Padang (KPP) di Balaikota Padang, Senin.
Ia menyebut Pasar Raya masih menjadi pusat perekonomian Kota Padang, karena itu kehadiran fase VII akan menggeliatkan perekonomian daerah.
Karena itu ia meminta pedagang dan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk bersabar serta mendukung pembangunan gedung Fase VII Pasar Raya Padang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar SK Wali Kota nomor 438 Tahun 2018.
"Kita harus bersama-sama menegakkan SK Wali Kota No. 438 tahun 2018 dengan bijak. Sebab terwujudnya Pasar Raya yang aman dan tertib adalah cita-cita kita bersama," ujarnya didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Syahendri Barkah, dan Kasatpol PP Padang Chandra Eka Putra.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang juga tergabung dalam KPP, Asril Manan mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas sambutan Wakil Wali Kota Padang yang mau mendengarkan aspirasi pedagang.
"Aspirasi kita didengar oleh Wakil Wali Kota Padang dan jajaran. Demi mewujudkan Pasar Raya yang tertib dan aman, kita siap melaksanakan segala sesuatunya sesuai kebijakan yang telah ditetapkan," katanya.
Pembangunan Pasar Raya Padang fase VII menelan anggaran hingga Rp103 miliar bersumber dari dana APBN tahun 2023 dan 2024.
Ditargetkan proses pembangunan pasar yang menjadi sentra perekonomian masyarakat itu bisa selesai pada Agustus 2024.
"Kita berharap pembangunannya bisa selesai akhir tahun karena akan sangat membantu mempercepat terwujudnya Pasar Raya Padang yang tertib dan aman," kata Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar di Padang, Senin.
Ia mengatakan itu saat menerima kedatangan Kesatuan Pedagang Pasar Raya Padang (KPP) di Balaikota Padang, Senin.
Ia menyebut Pasar Raya masih menjadi pusat perekonomian Kota Padang, karena itu kehadiran fase VII akan menggeliatkan perekonomian daerah.
Karena itu ia meminta pedagang dan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk bersabar serta mendukung pembangunan gedung Fase VII Pasar Raya Padang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar SK Wali Kota nomor 438 Tahun 2018.
"Kita harus bersama-sama menegakkan SK Wali Kota No. 438 tahun 2018 dengan bijak. Sebab terwujudnya Pasar Raya yang aman dan tertib adalah cita-cita kita bersama," ujarnya didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Syahendri Barkah, dan Kasatpol PP Padang Chandra Eka Putra.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang juga tergabung dalam KPP, Asril Manan mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas sambutan Wakil Wali Kota Padang yang mau mendengarkan aspirasi pedagang.
"Aspirasi kita didengar oleh Wakil Wali Kota Padang dan jajaran. Demi mewujudkan Pasar Raya yang tertib dan aman, kita siap melaksanakan segala sesuatunya sesuai kebijakan yang telah ditetapkan," katanya.
Pembangunan Pasar Raya Padang fase VII menelan anggaran hingga Rp103 miliar bersumber dari dana APBN tahun 2023 dan 2024.
Ditargetkan proses pembangunan pasar yang menjadi sentra perekonomian masyarakat itu bisa selesai pada Agustus 2024.