Bukittinggi (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara dalam rangka penyempurnaan persiapan pemilihan umum serentak 2024. Simulasi dipusatkan di Gedung Olahraga Bermawi, Rabu.
"Simulasi proses di tempat pemungutan suara (TPS) ini penting untuk memastikan bahwa pemilu berjalan dengan lancar dan adil. Semua diujicoba mulai antrean pemilih, penggunaan surat suara, hingga proses penghitungan suara untuk keberhasilan pelaksanaan Pemilu,'' kata Ketua KPU Bukittinggi, Satria Putra.
Ia menegaskan simulasi dilakukan meliputi semua proses tahapan pemungutan suara, sesuai dengan PKPU (Peraturan KPU) Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara.
Proses simulasi disaksikan perwakilan TNI-Polri, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) hingga perwakilan partai politik peserta Pemilu.
Simulasi dilaksanakan sesuai urutan tahapan antaranya pendaftaran pemilih yang dicocokkan oleh petugas dengan daftar pemilih tetap (DPT) yang dilanjutkan dengan penyediaan dan pengisian surat suara.
Setelah pendaftaran selesai, petugas TPS memberikan surat suara kepada pemilih untuk dilakukan pencoblosan sesuai pilihan.
"Pemungutan suara tidak ada perubahan, pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara sesuai dengan pilihannya setelah dilakukan pencoblosan. Aturan terkait pemilih yang terdaftar dalam DPT, DPTb, dan DPK tetap ditegaskan," kata Satria.
Ia mengatakan simulasi juga menampilkan tata cara penghitungan suara setelah pemungutan selesai dan proses rekapitulasi suara yang hasilnya dilanjutkan ke kelurahan dan kecamatan.
"Setiap tahapan ini harus dilaksanakan dengan cermat dan jujur untuk memastikan keabsahan hasil pemilu. Dengan memahami proses ini, pemilih dapat ikut serta dalam mengawasi agar setiap tahapan berjalan dengan adil dan transparan," kata dia.
Menurutnya, kegiatan simulasi merupakan bentuk edukasi, termasuk bagi anggota PPK agar lebih memahami alur dan estimasi waktu proses pemungutan suara.
Selain itu, simulasi juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan pemahaman seluruh pihak terkait menghadapi pemilu 2024.
“Dengan begitu, proses pemungutan dan penghitungan suara dapat berjalan dengan lancar, aman, dan adil,” katanya.
Ia menambahkan simulasi dapat menjadi bekal awal bagi para petugas di lapangan, khususnya para anggota PPK di tiga kecamatan berbeda dengan 2.555 petugas KPPS se-Kota Bukittinggi.
"KPU juga mengajak warga yang telah memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilih pada 14 Februari dengan wajib membawa KTP elektronik masing-masing," pungkasnya.