Padang (ANTARA) - Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat (Sumbar) Prof Hardisman Dasman memaparkan sistem asuransi sosial nasional yang diterapkan Indonesia di Osaka University, Jepang.
"Secara umum terdapat empat model sistem pembiayaan kesehatan nasional di dunia," kata Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sumatra Barat Prof Hardisman Dasman melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Jumat.
Model pertama yakni the bismarck model dengan karakteristik penyedia dan pembayar adalah swasta. Paket asuransi swasta dibiayai bersama oleh pemberi kerja dan karyawan melalui pemotongan gaji.
Rancangannya mencakup semua orang dan tidak menghasilkan keuntungan, peraturan yang ketat mengenai layanan dan biaya medis (pengendalian biaya). Model ini diterapkan di Jerman, Jepang, Perancis, Belgia, Swiss, Jepang, dan Amerika Latin.
Model kedua ialah the beveridge model. Model ini digunakan sebagai layanan kesehatan masyarakat di Inggris Raya, Australia, Singapura, Italia, Spanyol, Kuba, dan Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat.
Karakteristiknya mencakup pelayanan kesehatan disediakan dan dibiayai pemerintah melalui pembayaran pajak, tidak ada biaya pengobatan. Perawatan medis adalah layanan publik, penyedia layanan dapat berupa pegawai pemerintah dengan biaya rendah. Sebab, pemerintah mengendalikan biaya sebagai pembayar tunggal.
Model ketiga yakni the national health insurance yang digunakan di Kanada, Taiwan, Korea Selatan. Karakteristiknya ialah penyedia merupakan pihak swasta, pembayar adalah program asuransi yang dikelola pemerintah yang dibayar setiap warga negara.
Model ini memiliki kekuatan pasar yang cukup besar untuk menegosiasikan harga yang lebih rendah, asuransi nasional memungut premi bulanan dan membayar tagihan pengobatan. Kemudian paket asuransi cenderung lebih murah dan sederhana. Secara administratif dibandingkan asuransi gaya Amerika, dapat mengendalikan biaya dengan membatasi layanan medis yang akan dibayar atau membuat pasien menunggu untuk dirawat.
Terakhir, the out of pocket model. Hal
ini diterapkan di Indonesia (sebelum 2014), wilayah pedesaan di Afrika, India, China dan Amerika Selatan.
Saat ini diterapkan Universal Health Coverege (UHC) yaitu aspirasi global yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua individu dan komunitas menerima layanan kesehatan penting tanpa mengalami kesulitan keuangan.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang memulai perjalanan transformatif untuk mencapai UHC melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau sistem asuransi kesehatan nasional.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan tidak mengenal latar belakang, status sosial dan ekonomi maupun geografi.
Dampak JKN memberikan peningkatan akses layanan kesehatan, peningkatan hasil kesehatan, manfaat ekonomi, investasi pada infrastruktur layanan kesehatan, pembelajaran dan adaptasi.
Tambahan informasi, paparan tentang sistem kesehatan nasional itu disampaikan Prof Hardisman Dasman saat menghadiri undangan dari Osaka University khususnya Division of Health Sciences, Department of Midwifery and Woman Health Faculty of Medicine Osaka University 23-27 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut juga dihadiri tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yaitu Dekan Fakultas Kedokteran Prof Afriwardi, dan Ketua Departemen Kebidanan FK Unand Yulizawati.
Sementara dari Osaka University diwakili oleh Prof Kamide, Prof Kabayama, Prof Watanabe, Prof Endo, Prof Mie Shiraishi, Assistant Professor Horighuci, PhD Student Ms. Kanekasu.
"Secara umum terdapat empat model sistem pembiayaan kesehatan nasional di dunia," kata Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sumatra Barat Prof Hardisman Dasman melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Jumat.
Model pertama yakni the bismarck model dengan karakteristik penyedia dan pembayar adalah swasta. Paket asuransi swasta dibiayai bersama oleh pemberi kerja dan karyawan melalui pemotongan gaji.
Rancangannya mencakup semua orang dan tidak menghasilkan keuntungan, peraturan yang ketat mengenai layanan dan biaya medis (pengendalian biaya). Model ini diterapkan di Jerman, Jepang, Perancis, Belgia, Swiss, Jepang, dan Amerika Latin.
Model kedua ialah the beveridge model. Model ini digunakan sebagai layanan kesehatan masyarakat di Inggris Raya, Australia, Singapura, Italia, Spanyol, Kuba, dan Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat.
Karakteristiknya mencakup pelayanan kesehatan disediakan dan dibiayai pemerintah melalui pembayaran pajak, tidak ada biaya pengobatan. Perawatan medis adalah layanan publik, penyedia layanan dapat berupa pegawai pemerintah dengan biaya rendah. Sebab, pemerintah mengendalikan biaya sebagai pembayar tunggal.
Model ketiga yakni the national health insurance yang digunakan di Kanada, Taiwan, Korea Selatan. Karakteristiknya ialah penyedia merupakan pihak swasta, pembayar adalah program asuransi yang dikelola pemerintah yang dibayar setiap warga negara.
Model ini memiliki kekuatan pasar yang cukup besar untuk menegosiasikan harga yang lebih rendah, asuransi nasional memungut premi bulanan dan membayar tagihan pengobatan. Kemudian paket asuransi cenderung lebih murah dan sederhana. Secara administratif dibandingkan asuransi gaya Amerika, dapat mengendalikan biaya dengan membatasi layanan medis yang akan dibayar atau membuat pasien menunggu untuk dirawat.
Terakhir, the out of pocket model. Hal
ini diterapkan di Indonesia (sebelum 2014), wilayah pedesaan di Afrika, India, China dan Amerika Selatan.
Saat ini diterapkan Universal Health Coverege (UHC) yaitu aspirasi global yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua individu dan komunitas menerima layanan kesehatan penting tanpa mengalami kesulitan keuangan.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang memulai perjalanan transformatif untuk mencapai UHC melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau sistem asuransi kesehatan nasional.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan tidak mengenal latar belakang, status sosial dan ekonomi maupun geografi.
Dampak JKN memberikan peningkatan akses layanan kesehatan, peningkatan hasil kesehatan, manfaat ekonomi, investasi pada infrastruktur layanan kesehatan, pembelajaran dan adaptasi.
Tambahan informasi, paparan tentang sistem kesehatan nasional itu disampaikan Prof Hardisman Dasman saat menghadiri undangan dari Osaka University khususnya Division of Health Sciences, Department of Midwifery and Woman Health Faculty of Medicine Osaka University 23-27 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut juga dihadiri tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yaitu Dekan Fakultas Kedokteran Prof Afriwardi, dan Ketua Departemen Kebidanan FK Unand Yulizawati.
Sementara dari Osaka University diwakili oleh Prof Kamide, Prof Kabayama, Prof Watanabe, Prof Endo, Prof Mie Shiraishi, Assistant Professor Horighuci, PhD Student Ms. Kanekasu.