Padang (ANTARA) - Pakar politik dari Universitas Andalas Sumatera Barat Asrinaldi menilai deklarasi organisasi Relawan Pro Jokowi (Projo) kepada Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024 sebagai bentuk sinyal dukungan Jokowi kepada Menteri Pertahanan tersebut.
"Bisa kita lihat kecenderungan ini. Menurut saya, Jokowi cenderung ke Prabowo," katanya, di Padang, Minggu.
Ia menyakini dukungan Projo ke Prabowo tersebut setelah adanya komunikasi atau pembicaraan yang intens antara organisasi relawan Jokowi dengan eks Wali Kota Solo, Jawa Tengah itu.
Pakar sekaligus pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas tersebut menjelaskan alasan Jokowi lebih cenderung ke Prabowo dibandingkan Ganjar Pranowo yang notabene sama-sama kader satu partai.
Menurut Asrinaldi, meskipun Jokowi sebagai kepala negara, di internal partai ia tidak mempunyai posisi yang kuat atau bisa mengambil suatu kebijakan. Melihat kondisi itu, Jokowi dinilai sedang mengincar kekuatan di luar partai, yakni dengan mendukung Prabowo.
Di satu sisi, penulis buku berjudul "Politik Miskin Kota" tersebut menilai hingga saat ini Presiden Joko Widodo masih menjalin komunikasi dan hubungan politik yang baik dengan PDIP. Jokowi dinilai hati-hati agar tidak ada benturan dengan internal partai.
"Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia individu yang mempunyai peranan signifikan," ujarnya.
Pada Sabtu (14/10) Projo mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan Projo menilai Prabowo adalah sosok pemimpin sesuai dengan kriteria pemimpin masa depan yang dipaparkan Presiden Joko Widodo pada pidato sambutannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta Pusat.